Kontaminasi Pelumas: Penyebab dan Cara Pengendaliannya
Beranda > Blog > Kontaminasi Pelumas: Penyebab dan Cara Pengendaliannya

Kontaminasi Pelumas: Penyebab dan Cara Pengendaliannya

Tips / 19 December 2024

kontaminasi-pelumas

kontaminasi-pelumas

Pelumas memiliki peran penting dalam menjaga kinerja optimal mesin dan komponen mekanis. Namun, pelumas tidak selalu dalam kondisi ideal. Salah satu tantangan utama yang dapat mengganggu efektivitas pelumas adalah kontaminasi pelumas. 

Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu kontaminasi pelumas, bagaimana pelumas bisa terkontaminasi, penyebabnya, kerugian yang ditimbulkan, dan cara mitigasi untuk mencegah kontaminasi pelumas.

Apa Itu Kontaminasi Pelumas?

Kontaminasi pelumas adalah kondisi di mana pelumas mengalami penurunan kualitas akibat tercampurnya zat asing seperti air, debu, logam, atau bahan kimia. 

Pada kendaraan alat berat, pelumas memainkan peran krusial dalam melindungi komponen mesin dari gesekan, panas, dan keausan. 

Namun, jika pelumas terkontaminasi, efektivitasnya menurun dan dapat menimbulkan masalah serius pada performa serta umur mesin.

Bagaimana dan Penyebab Pelumas Terkontaminasi

Pelumas berisiko tinggi terhadap kontaminasi karena lingkungan kerja yang berat dan kondisi operasi yang ekstrim. Berikut adalah beberapa cara bagaimana dan penyebab pelumas dapat terkontaminasi:

1. Kontaminasi dari Sumber Eksternal 

Partikel dari luar sistem dapat masuk melalui berbagai cara, seperti desain seal yang buruk dan bahan seal yang aus. Kondisi operasional dan lingkungan juga dapat memperburuk masuknya kontaminan. Titik lemah yang sering menjadi jalur masuk kontaminan meliputi: 

  • Seal Poros Rusak

Kebocoran eksternal dan internal pada sistem hidrolik akibat seal yang rusak oleh kontaminan selama operasi jangka panjang. 

  • Breather

Berisiko menjadi jalur masuk debu, tanah, dan kelembapan meskipun dilengkapi breather. Celah pada tutup atau port juga dapat menjadi jalur masuk udara dan partikel. 

2. Kontaminasi dari Sumber Internal 

Beberapa elemen dalam pelumas dapat berubah menjadi kontaminan akibat penggunaan jangka panjang, oksidasi, atau degradasi termal, yang memicu terbentuknya lumpur dan partikel oksidasi. Contoh sumber kontaminasi internal: 

  • Air

Masuknya air menyebabkan karat, korosi, dan pembentukan oksida besi. 

  • Degradasi Termal

Hidrokarbon yang rusak akibat suhu tinggi menghasilkan jelaga. 

  • Penuaan Komponen

Seal, selang, atau filter yang menua menghasilkan serat sebagai kontaminan. 

  • Gesekan

Penurunan kualitas pelumas meningkatkan gesekan antar komponen, menghasilkan partikel aus. 

3. Kontaminasi Akibat Interaksi Manusia 

Interaksi manusia saat perawatan berkala juga berpotensi menciptakan kontaminan yang tidak diinginkan. Contoh beberapa kontaminasi akibat interaksi manusia:

  • Penggantian Pelumas

Pelumas baru sering kali tidak sepenuhnya bersih dan mengandung kontaminan. 

  • Perbaikan Mesin

Perbaikan atau penggantian komponen dapat membuka jalur masuk kontaminan seperti serpihan las, sealant, dan puing, yang mencemari pelumas secara serius.

Baca juga: Ciri Ciri Filter Oli Harus Diganti & Dampak Telat Gantinya

Kerugian Akibat Pelumas Terkontaminasi

Kontaminasi pelumas dapat menimbulkan berbagai kerugian yang berdampak pada kinerja mesin, efisiensi operasional, dan biaya pemeliharaan. Berikut adalah beberapa kerugian utama yang dapat ditimbulkan akibat pelumas yang terkontaminasi:

A. Penurunan Efisiensi

Kontaminasi pelumas dapat mengurangi kemampuannya untuk melumasi komponen mesin secara optimal, meningkatkan gesekan dan mempengaruhi kinerja sistem. 

Akibatnya, mesin bekerja lebih keras dan kurang efisien, yang dapat menurunkan produktivitas. 

B. Waktu Henti Meningkat

Mesin yang terkontaminasi pelumas cenderung lebih sering mengalami kerusakan, yang menyebabkan peningkatan waktu henti untuk perbaikan. 

Semakin sering pelumas terkontaminasi, semakin lama mesin harus berhenti beroperasi, mengganggu proses produksi. 

C. Biaya Pemeliharaan yang Lebih Tinggi

Kontaminasi pelumas mempercepat keausan komponen mesin, yang mengharuskan penggantian bagian yang lebih sering dan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi. 

Pelumas yang terkontaminasi juga memerlukan penggantian lebih sering, meningkatkan biaya operasional. 

D. Masa Pakai Peralatan yang Lebih Pendek

Kontaminasi pelumas menyebabkan kerusakan internal pada komponen mesin, seperti korosi dan keausan yang lebih cepat. 

Ini memperpendek umur peralatan karena komponen yang lebih cepat rusak atau aus, sehingga memerlukan penggantian lebih dini.

Cara Mitigasi Kontaminasi Pelumas

Untuk menjaga kualitas pelumas dan memastikan kinerja mesin tetap optimal, penting untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi kontaminasi pelumas. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghindari kontaminasi pelumas pada mobil alat berat atau mesin lainnya:

1. Identifikasi dan Diagnosis Kontaminasi 

Deteksi kontaminasi harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi kontaminasi meliputi: 

  • Inspeksi Visual

Memeriksa tampilan pelumas untuk mendeteksi adanya perubahan warna atau partikel asing. 

  • Analisis Minyak

Menggunakan uji laboratorium untuk mengidentifikasi komponen atau partikel yang terkandung dalam pelumas. 

  • Pemantauan Kondisi

Sistem pemantauan yang dapat mendeteksi parameter pelumas seperti suhu, tekanan, atau kekeruhan, yang dapat mengindikasikan adanya kontaminasi. Setelah terdeteksi, penting untuk mengidentifikasi sumber, jenis, tingkat, dan keparahan kontaminasi agar langkah mitigasi dapat diambil dengan tepat. 

2. Penghilangan dan Pembuangan Kontaminasi 

Setelah kontaminasi terdeteksi, langkah selanjutnya adalah menghilangkan kontaminan dari pelumas atau peralatan menggunakan beberapa metode berikut: 

  • Filtrasi

Menggunakan filter untuk menyaring partikel dan kontaminan dari pelumas. 

  • Pembersihan (Flushing)

Mengalirkan pelumas baru atau cairan pembersih melalui sistem untuk membersihkan kotoran atau partikel. 

  • Pengosongan (Draining)

Menguras pelumas yang terkontaminasi dan menggantinya dengan pelumas yang bersih. 

  • Pengurasan (Purging)

Mengeluarkan kontaminasi melalui aliran udara atau cairan untuk memastikan sistem tetap bersih. Kontaminan yang telah dihilangkan harus dibuang dengan cara yang aman dan ramah lingkungan sesuai dengan regulasi dan standar setempat. 

3. Pemulihan dan Pencegahan Kontaminasi di Masa Depan 

Setelah kontaminasi dihilangkan, penting untuk mengembalikan kondisi pelumas dan peralatan ke kondisi semula: 

  • Pengisian Ulang (Replenishing)

Menambahkan pelumas baru untuk menggantikan yang telah terkontaminasi. 

  • Penggantian (Replacing)

Mengganti komponen yang rusak atau aus akibat kontaminasi pelumas, seperti filter atau seal. 

  • Perbaikan (Repairing)

Memperbaiki sistem atau komponen yang terdampak oleh kontaminasi untuk memastikan kinerjanya kembali optimal. 

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi di masa depan, beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain: 

  • Perbaikan Segel 

Memastikan sistem memiliki segel yang kuat dan tahan lama untuk mencegah masuknya kontaminan. 

  • Peningkatan Pernapasan 

Menggunakan sistem pernapasan yang lebih baik untuk mengurangi risiko masuknya debu dan kelembapan. 

  • Pemberian Pelumas yang Lebih Sering

Melakukan pelumasan ulang secara lebih sering untuk menjaga kualitas pelumas dan mencegah pelumas aus atau terkontaminasi.

Pastikan Pelumas Mesin Anda Tetap Bersih dan Berkualitas!

Kontaminasi pelumas adalah masalah serius yang dapat mengganggu kinerja mesin alat berat dan menyebabkan kerugian besar. Memahami penyebab kontaminasi dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat adalah kunci untuk menjaga performa mesin dan memperpanjang umur pelumas. 

Dengan pengelolaan pelumas yang baik, efisiensi operasional dapat ditingkatkan, sekaligus mengurangi biaya perawatan dan downtime.

Kunjungi Sefas Group untuk solusi terbaik dalam menyimpan oli dan menjaga kualitas pelumas mesin Anda. Sebagai distributor pelumas Shell terkemuka, kami menawarkan produk pelumas berkualitas tinggi yang telah terbukti meningkatkan performa mesin. 

Selain itu, kami juga menyediakan layanan analisa pelumas yang dapat membantu Anda memonitor kondisi pelumas secara berkala, sehingga Anda dapat mengidentifikasi kontaminasi atau penurunan kualitas pelumas lebih awal. 

Percayakan kebutuhan pelumas Anda pada Sefas Group dan nikmati layanan terbaik yang akan membantu memperpanjang umur mesin Anda!

FAQ

Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidasi oli? 

Oksidasi oli adalah proses kimia di mana oli bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perubahan struktur kimia dan penurunan kualitas oli, seperti pengentalan atau pembentukan asam. 

Apa penyebab oksidasi pada oli? 

Penyebab utama oksidasi oli adalah suhu tinggi, paparan oksigen, dan kontaminasi air atau partikel asing yang mempercepat reaksi kimia dalam oli.