Tips / 28 October 2024
Pengaruh suhu terhadap viskositas harus menjadi perhatian setiap teknisi karena akan berpengaruh langsung terhadap kinerja pelumas. Pengaruh yang diberikan juga sangat signifikan sehingga sebagai teknisi Anda harus melakukan pengecekan terhadap viskositas atau tingkat kekentalan pelumas tersebut.
Pada artikel ini akan dijelaskan lebih detail seputar seperti apa pengaruh suhu terhadap tingkat kekentalan pelumas. Pembahasan juga mencakup apa saja faktor yang menentukan viskositas pelumas. Karena itu, mari simak penjelasan berikut sampai habis!
Secara umum, hubungan antara viscosity pelumas dengan suhu adalah berbanding terbalik. Ketika suhu naik, tingkat kekentalan pelumas akan menurun. Sementara ketika suhu turun, maka pelumas akan semakin mengental.
Jika mesin beroperasi pada suhu tinggi dan viskositas pelumas menurun, kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan beberapa masalah. Pertama, pengaruh suhu terhadap kelarutan pelumas membuat pelumas tidak bisa memberi lapisan pelindung secara maksimal terhadap komponen-komponen yang bergesekan atau bergerak.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan keausan maupun kerusakan pada komponen-komponen tersebut. Selain itu, pelumas yang memiliki tingkat kekentalan terlalu rendah juga bisa jadi membawa partikel kotoran serta serpihan logam keluar sistem. Alhasil, terdapat penumpukan kontaminan dalam mesin.
Suhu tinggi juga berpotensi menjadi penyebab pelumas dapat menguap secara lebih cepat dan pada akhirnya mengurangi kuantitas pelumas yang ada di dalam mesin. Kondisi ini juga berdampak negatif terhadap kemampuan pelumas di dalam mendinginkan mesin serta mengurangi gesekan.
Lalu, bagaimana ketika mesin berada pada suhu yang terlalu rendah? Tentunya seperti yang dijelaskan bahwa, viskositas akan meningkat. Pelumas dengan kondisi terlalu kental juga berpotensi terjadi masalah berkaitan dengan pengaliran.
Pelumas yang sulit mengalir dengan baik membuatnya tidak mampu menjangkau seluruh komponen mesin. Akibatnya, ada bagian mesin yang mungkin tidak memperoleh pelumasan secara cukup sehingga potensi keausan akan meningkat.
Bukan hanya itu, pelumas yang viskositasnya terlalu tinggi juga berpotensi meningkatkan resistensi aliran. Artinya, akan lebih banyak energi diperlukan agar bisa menggerakkan komponen mesin. Jika ini terjadi, efisiensi mesin akan menurun dan menimbulkan peningkatan konsumsi energi.
Bahkan, untuk jangka panjang, pelumas dengan viscosity berlebihan bisa mengakibatkan kerusakan terhadap komponen mesin, seperti bantalan, segelan, atau komponen lain yang lebih halus. Itulah mengapa tingkat kekentalan harus benar-benar sesuai, tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Selain pengaruh suhu terhadap viskositas yang membuat pelumas menjadi encer, beberapa dampak lain karena suhu yang tinggi adalah sebagai berikut:
Suhu yang tinggi bisa mempercepat berlangsungnya proses oksidasi serta degradasi kimia di dalam pelumas. Kondisi tersebut mengakibatkan pembentukan asap, endapan, serta produk sampingan menjadi rusak. Pada akhirnya, efektivitas pelumas menjadi berkurang serta berpotensi mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin.
Degradasi ini pada dasarnya juga berhubungan dengan hukum laju arrhenius rate. Di mana setiap kenaikan pada suhu dasar sebesar 10 derajat celcius pada pelumas dapat membuat masa pakainya berkurang hingga setengah. Persamaan atau rumus dari arrhenius rate sendiri adalah sebagai berikut.
k = reaksi konstan
A = faktor pra eksponensial
e = bilangan Euler
Ea = aktivasi energi dari reaksi
R = gas konstan universal
T = suhu absolut dalam Kelvin
Persamaan di atas akan memperlihatkan laju reaksi kimia yang dapat membuat masa pakai pelumas mengalami penurunan karena suhu yang meningkat.
Pelumas yang tidak memiliki kemampuan tahan terhadap suhu tinggi berpotensi akan kehilangan stabilitas termalnya. Hal tersebut akan mengakibatkan pembentukan kerak, penurunan kinerja, maupun permasalahan lain yang berkaitan dengan pengoperasian suhu tinggi.
Pengaruh suhu terhadap viskositas ketiga, yaitu memungkinkan pelumas mengalami evaporasi. Beberapa komponen mungkin akan menguap pada suhu yang tinggi sehingga menyebabkan kuantitas pelumas menurun. Pada akhirnya, Anda perlu melakukan pengisian ulang serta perawatan ekstra.
Suhu yang terlalu tinggi juga bisa mengakibatkan adanya penurunan titik nyala. Bahkan, pada kondisi yang parah bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran hingga ledakan.
Selain pengaruh suhu terhadap viskositas, terdapat beberapa faktor lain yang bisa berpengaruh terhadap tingkat kekentalan pelumas mesin industri. Berikut di antaranya:
Tekanan bisa berpengaruh pada kekentalan pelumas meskipun efeknya tidak sebesar suhu karena sebenarnya efek ini berdampak besar pada gas dibandingkan cairan. Jika tekanan tinggi, molekul di dalam cairan akan dipaksa lebih dekat satu dengan lainnya sehingga viskositas menjadi meningkat.
Gaya gesek yang terjadi di antara molekul pada cairan juga bisa mempengaruhi tingkat kekentalan pelumas. Cairan bergaya gesek internal tinggi seperti thixotropixc atau cairan kental cenderung punya viskositas tinggi. Ini karena molekulnya lebih sulit untuk bergerak.
Ketika sebuah cairan punya partikel padat atau suspensi, maka tingkat kekentalannya akan meningkat. Partikel tersebut akan mengganggu pergerakan molekul cairan dan menyebabkan meningkatnya gesekan internal.
Agar pelumas mesin viskositasnya tetap terjaga, penting sekali Anda memeriksa serta mengganti pelumas secara rutin dengan melihat rekomendasi pabrikan. Anda juga wajib menggunakan pelumas sesuai spesifikasi mesin dan kondisi lingkungan.
Selain itu, jangan mencampur berbagai jenis pelumas karena akan merusak tingkat kekentalannya. Terus cek suhu mesin dan pastikan bahwa sistem pendinginan mampu bekerja secara optimal, sehingga suhu mesin tetap stabil.
Tidak kalah penting, selalu jaga kebersihan mesin sehingga partikel atau kotoran tidak sampai mengontaminasi pelumas. Sehingga, performa mesin akan tetap terjaga.
Kesimpulannya, suhu memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap tingkat kekentalan pelumas. Pastikan mesin beroperasi pada suhu yang sesuai sehingga pelumas mampu bekerja maksimal dalam melindungi komponen-komponen mesin.
Nah, jika memerlukan produk coolant yang sudah teruji kualitasnya, Anda dapat membelinya di Sefas Group. Sebagai distributor pelumas Shell, Sefas menawarkan berbagai produk berkualitas dengan harga yang reasonable.
Selain itu, Sefas juga menawarkan layanan inspeksi termal. Sehingga pemeliharaan dan pemantauan pada potensi kegagalan bisa lebih terjamin. Anda dapat langsung mengunjungi website resmi Sefas Group untuk mendapat info selengkapnya!
Mengapa semakin tinggi suhu maka viskositas cenderung semakin turun?
Kondisi tersebut terjadi karena suhu yang meningkat memungkinkan zat cair menguap dan tekanan uap larutan juga semakin besar.
Bagaimana hubungan antara viskositas dengan suhu?
Suhu berbanding terbalik dengan viskositas. Makin rendah suhunya, maka semakin besar viskositasnya. Makin tinggi suhunya, maka semakin rendah viskositasnya.
Apa pengaruh suhu terhadap viskositas air dan udara?
Viskositas cairan akan menurun seiring suhu yang semakin meningkat. Sementara viskositas gas akan meningkat seiring suhu yang meningkat.
Apa yang bisa menjadi penyebab penurunan viskositas oli pelumas?
Viskositas sebuah pelumas dipengaruhi adanya perubahan tekanan dan suhu. Ketika suhu pada pelumas naik, maka tingkat kekentalan oli menjadi menurun dan begitu sebaliknya.