Tips / 13 August 2025
Bagi pemilik armada truk dan bus, pemilihan oli yang tepat sangat krusial untuk menjaga performa dan keawetan kendaraan. Selain oli mesin, dua jenis oli yang paling sering menjadi pusat perhatian adalah oli gardan dan oli transmisi. Meski sekilas mirip, keduanya memiliki fungsi dan formulasi yang berbeda. Salah pilih? Biaya perbaikannya bisa mencapai puluhan juta!
Fungsi yang Berbeda, Kebutuhan yang Berbeda
Oli Transmisi: Nyawa Sistem Pemindah Tenaga
Pada truk dan bus, oli transmisi bekerja ekstra keras karena beban operasional yang berat. Fungsinya:
Transmisi Manual: Melumasi gigi dan synchronizer agar perpindahan gigi tetap halus meski dengan beban berat.
Transmisi Otomatis (AT): Selain pelumasan, berperan sebagai fluida hidrolik untuk menggerakkan torque converter dan kopling.
Oli Gardan: Penahan Beban Ekstrem
Gardan pada truk/bus menghadapi tekanan lebih besar karena distribusi tenaga ke roda belakang (pada kendaraan berat). Oli gardan harus:
Menahan beban tinggi saat akselerasi atau tanjakan.
Memiliki ketahanan panas ekstra untuk mencegah keausan prematur.
Oli transmisi dan oli gardan memang sekilas mirip, tapi sebenarnya memiliki karakteristik yang sangat berbeda:
1. Fungsi Utama
Oli transmisi: Bertugas melumasi komponen transmisi dan berperan sebagai fluida hidrolik pada transmisi otomatis
Oli gardan: Khusus dirancang untuk menahan beban ekstrem pada sistem differential
2. Kandungan Aditif
Oli transmisi manual: Mengandung friction modifier untuk perpindahan gigi yang halus
Oli transmisi otomatis: Memiliki formula anti-foam untuk stabilitas hidrolik
Oli gardan: Dilengkapi EP (Extreme Pressure) additive tingkat tinggi
3. Tingkat Kekentalan
Oli transmisi: Biasanya lebih encer (contoh: 75W-90) untuk aliran optimal
Oli gardan: Umumnya lebih kental (contoh: 80W-140) untuk perlindungan maksimal
Akibat Fatal Jika Oli Gardan dan Transmisi Tertukar
Penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi dapat menimbulkan dampak serius pada komponen kendaraan:
1. Jika Oli Gardan Dipakai pada Transmisi
Transmisi manual akan mengalami kesulitan dalam perpindahan gigi akibat viskositas yang terlalu tinggi
Pada transmisi otomatis, dapat menyebabkan overheating sistem akibat ketidakcocokan formula
Komponen synchronizer berpotensi rusak karena tidak mendapatkan pelumasan yang tepat
2. Jika Oli Transmisi Dipakai pada Gardan
Gigi differential akan mengalami keausan prematur karena kurangnya kandungan EP (Extreme Pressure) additive
Sistem gardan tidak mendapatkan perlindungan optimal terhadap beban berat dan tekanan tinggi
Risiko kerusakan komponen meningkat terutama pada kondisi operasional berat
Penting untuk dipahami bahwa masing-masing oli dirancang dengan formula khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik komponen kendaraan. Kesalahan dalam pemilihan oli tidak hanya mempengaruhi performa, tetapi juga dapat memperpendek usia pakai komponen utama kendaraan Anda.
Oli transmisi manual: 40.000–60.000 km (lebih cepat jika sering angkut berat).
Oli transmisi otomatis: 60.000–100.000 km (tergantung jenis ATF).
Oli gardan: 50.000–80.000 km (wajib dicek rutin jika operasional ekstrem).
Sebagai distributor resmi Shell, SEFAS Group merekomendasikan:
Transmisi manual: Shell Spirax S4 GX 80W-90 (tahan beban berat, cocok untuk truk).
Transmisi otomatis: Shell ATF 134 (stabil di suhu tinggi, perlindungan komponen hidrolik).
Gardan: Shell Spirax S6 GXME 75W-90 atau 85W-140 (formulasi EP tinggi untuk tekanan ekstrem).
Jika Anda masih bingung membedakan oli gardan dan transmisi yang seharusnya digunakan, SEFAS Group menyediakan layanan konsultasi teknis khusus.
SEFAS Group adalah distributor resmi pelumas Shell yang menyediakan beragam produk terkait sistem penggerak kendaraan, mulai dari oli gardan Shell Spirax, oli transmisi Shell ATF, grease khusus, hingga produk perawatan komponen lainnya. SEFAS Group juga menyelenggarakan pelatihan teknis mengenai perbedaan dan cara penanganan oli gardan serta transmisi yang tepat.
Untuk penjelasan lebih detail, yuk segera hubungi tim ahli kami!