10 Cara Menyimpan Oli yang Benar agar Tidak Mudah Rusak
Beranda > Blog > 10 Cara Menyimpan Oli yang Benar agar Tidak Mudah Rusak

10 Cara Menyimpan Oli yang Benar agar Tidak Mudah Rusak

Tips / 30 September 2024

cara-menyimpan-oli-yang-benar

cara-menyimpan-oli-yang-benar

Cara menyimpan oli yang benar merupakan hal penting yang seringkali terabaikan. Menyimpan oli dengan tepat akan menjaga kualitas dan fungsinya tetap optimal. Oli yang tersimpan dengan baik akan melindungi komponen mesin secara maksimal, mengurangi gesekan, dan mencegah keausan.

Kesalahan dalam penyimpanan oli bisa menyebabkan kontaminasi, perubahan komposisi, hingga berkurangnya performa pelumas. Dalam artikel ini, kita akan membahas praktik terbaik menyimpan oli agar dapat Anda gunakan dengan efektif di waktu mendatang.

10 Cara Menyimpan Oli yang Benar

Menyimpan oli dengan cara yang tepat sangatlah penting untuk menjaga kualitasnya. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda terapkan untuk menyimpan oli dengan baik dan benar:

1. Pilih Wadah yang Sesuai

Langkah pertama dalam cara menyimpan oli yang benar adalah memilih wadah yang tepat. Gunakan wadah dari bahan yang tidak bereaksi dengan oli, seperti plastik atau logam anti-karat. Wadah berkualitas akan melindungi oli dari kontaminasi udara, debu, dan kelembapan, menjaga kualitasnya tetap optimal.

Pastikan wadah tersebut kedap udara agar oli tetap aman selama penyimpanan. Selain itu, pilih wadah yang sesuai dengan jumlah oli yang Anda simpan. Hindari penggunaan wadah yang rusak atau bocor karena dapat menyebabkan kebocoran dan memungkinkan masuknya kotoran.

Gunakan satu wadah transfer oli untuk setiap tipe oli

2. Bersihkan Wadah Sebelum Digunakan

Sebelum Anda gunakan untuk menyimpan oli, pastikan wadah dalam kondisi bersih. Wadah yang kotor dapat menyebabkan kontaminasi oli, yang mana berdampak pada performa mesin. Bersihkan wadah dari kotoran, debu, dan sisa bahan lain yang mungkin masih menempel.

Gunakan cairan pembersih yang aman dan bebas bahan kimia keras yang dapat merusak wadah atau oli. Setelah bersih, pastikan wadah benar-benar kering sebelum menyimpan oli. Perhatikan juga cara menyimpan sisa oli agar tidak mencemari lingkungan atau memengaruhi oli yang masih baru.

3. Tutup Wadah dengan Rapat

Cara menyimpan oli yang benar selanjutnya adalah menutup wadah dengan rapat untuk menghindari paparan udara atau debu. Udara yang masuk dapat memicu oksidasi pada oli, yang bisa menurunkan kualitas dan fungsi pelumas.

Selain itu, debu dan partikel kotor lainnya juga bisa mencemari oli jika wadah tidak tertutup dengan benar. Pastikan juga segel pada tutup wadah berfungsi dengan baik untuk menghindari kebocoran. Gunakan penutup yang kuat dan kedap udara agar oli tetap terlindungi.

4. Pilih Tempat yang Tepat

Tempat penyimpanan oli mesin juga sangat penting untuk menjaga kualitasnya. Simpan oli di tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari sinar matahari langsung, karena panas berlebih dapat merusak komposisi kimia oli dan menurunkan efektivitasnya.

Suhu ruang yang stabil sangat penting dalam penyimpanan oli. Hindari tempat lembab yang bisa memicu kondensasi di dalam wadah, karena air yang masuk dapat mencemari oli. Pastikan tempat penyimpanan bersih dan rapi agar memudahkan Anda dalam mengakses oli saat membutuhkannya.

5. Atur Penempatan dengan Baik

Cara menyimpan oli yang benar juga berkaitan dengan pengaturan penyimpanan. Tempatkan wadah oli di rak yang kuat dan datar untuk menghindari risiko jatuh atau bocor. Jangan menyimpan oli di tempat yang terlalu tinggi atau sulit dijangkau, karena ini bisa menyulitkan saat Anda membutuhkannya.

Pisahkan oli baru dari oli bekas untuk menghindari kebingungan saat akan menggunakannya. Beri label pada setiap wadah untuk menandai tanggal penyimpanan dan jenis oli. Dengan pengaturan yang tepat, pengelolaan oli menjadi lebih mudah dan kualitas oli tetap terjaga.

6. Hindari Bahan yang Mudah Terbakar

Lantaran mudah terbakar, simpan oli sejauh mungkin dari sumber api. Hindari menyimpan oli di dekat kompor, pemanas, atau peralatan listrik yang dapat memicu kebakaran. Pastikan area penyimpanan oli memiliki ventilasi yang memadai.

Jika memungkinkan, gunakan tempat penyimpanan oli mesin yang memiliki alat pemadam dan sistem deteksi api sebagai langkah pencegahan. Menjaga oli di lingkungan yang aman membantu mengurangi risiko kebakaran.

7. Lindungi Pelumas dari Kontaminasi

Cara menyimpan oli yang benar juga harus memperhatikan risiko kontaminasi. Pastikan tidak ada bahan asing yang masuk ke wadah penyimpanan. Hindari kontak langsung antara oli dengan air, debu, atau bahan kimia lain yang bisa merusak komposisi oli.

Selalu gunakan peralatan yang bersih dan steril saat mengambil oli dari wadah. Oli yang terkontaminasi dapat menurunkan efektivitas pelumasan dan berpotensi merusak komponen mesin.

8. Gunakan Peralatan yang Sesuai

Saat memindahkan oli dari wadah penyimpanan, gunakan peralatan yang sesuai dan bersih. Gunakan corong atau pompa yang bersih untuk memindahkan oli ke dalam wadah lain atau mesin.

Cara menyimpan sisa oli juga harus tepat agar tidak mengotori fasilitas penyimpanan. Penggunaan peralatan yang sesuai tidak hanya mencegah kebocoran dan tumpahan yang merugikan, tetapi juga menjaga kebersihan oli sehingga tidak terkontaminasi selama proses pemindahan.

9. Ganti Wadah yang Sudah Tidak Layak

Cara menyimpan oli yang benar juga harus memperhatikan kondisi wadah. Wadah yang tidak layak pakai dapat menyebabkan kebocoran oli, yang berisiko merugikan dan berbahaya.

Hindari menyimpan oli dalam wadah yang retak atau memiliki segel rusak, karena ini akan meningkatkan risiko kontaminasi dan kerusakan oli. Memastikan wadah penyimpanan dalam keadaan baik adalah langkah penting untuk menjaga kualitas oli tetap optimal.

10. Lakukan Pemeriksaan Secara Berkala

Untuk menjaga kualitas oli selama penyimpanan, lakukan pemeriksaan rutin pada wadahnya. Periksa adanya kebocoran, perubahan warna, atau tanda-tanda kontaminasi. 

Pemeriksaan berkala ini penting agar Anda bisa segera mengambil tindakan jika ada masalah. Jika Anda menemukan oli yang berubah warna atau berbau tidak sedap, sebaiknya jangan gunakan oli tersebut.

Sudah Tahu Cara Menyimpan Oli yang Benar?

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, cara menyimpan oli yang benar menjadi lebih mudah untuk Anda terapkan. Menjaga kualitas oli sangat penting untuk memastikan mesin dan peralatan Anda bekerja dengan baik.

Apalagi oli untuk industri memerlukan tempat dan teknik penyimpanan yang mungkin tidak mudah untuk Anda terapkan sebagai pemula. Fasilitas, peralatan, dan standar operasional penyimpanan oli harus dikelola oleh pihak yang kompeten. Untuk urusan penyimpanan oli, serahkan saja pada Sefas Group!

Sefas Group adalah distributor pelumas Shell yang menyediakan layanan penyimpanan pelumas berstandar industri. Fasilitas penyimpanan pelumas memperhatikan semua aspek guna menjaga keamanan dan kondisi produk pelumas mesin tetap pada level maksimal.

Tim yang terlibat dalam proses penyimpanan juga menerapkan standar operasional yang ketat. Peralatan yang dipakai pun tidak sembarangan, semuanya terpilih dengan kriteria yang sesuai dengan karakteristik pelumas.

Kombinasi semua faktor di atas menghasilkan fasilitas dan cara menyimpan oli yang benar untuk perusahaan Anda. Jangan ambil risiko, percayakan penyimpanan pelumas Anda pada Sefas Group!

FAQ

Apakah oli bisa disimpan lama?

Umumnya, lama penyimpanan tergantung pada jenis oli dan cara penyimpanannya. Namun, sebagai langkah antisipasi, selalu periksa tanggal kedaluwarsa atau rekomendasi masa simpan dari produsen sebelum menggunakan oli yang sudah lama disimpan.

Bagaimana cara menyimpan oli yang benar?

Pilih wadah dengan material yang tidak mudah bereaksi dengan oli (plastik atau logam anti karat), tutup wadah oli dengan rapat, simpan oli di tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari langsung, letakkan wadah oli di rak yang kuat dan datar, serta hindari menyimpan oli di dekat tempat yang dapat memicu kebakaran (kompor, pemanas, atau peralatan listrik lainnya).

Apakah aman oli lama dicampur oli baru?

Tidak, karena oli lama yang sudah digunakan mungkin telah terkontaminasi oleh kotoran, air, debu, atau degradasi bahan kimia, sehingga dapat memengaruhi kualitas pelumasan.

Bagaimana cara memeriksa kualitas oli mesin?

Jika Anda menemukan oli sudah berubah warna atau berbau tidak sedap, sebaiknya jangan gunakan oli tersebut.