Beranda > Blog > Konsep Lubrication Management: Lebih dari Sekadar Ganti Oli!

Konsep Lubrication Management: Lebih dari Sekadar Ganti Oli!

Tips / 30 September 2024

lubrication-management

lubrication-management

Konsep lubrication management atau manajemen pelumas merupakan proses yang berlangsung secara sistematis. Proses ini melibatkan pengolahan pelumas agar dapat memastikan mesin dan peralatan mampu berfungsi secara optimal.

Manajemen tersebut berkaitan dengan penggunaan, pemilihan, pemantauan, serta pemeliharaan pelumas. Ketika dapat melakukan manajemen secara tepat, mesin akan terhindar dari masalah serta menurunkan downtime. Sehingga, kegiatan operasional tidak terganggu. Mari pahami lebih dalam melalui ulasan berikut.

Mengapa Lubrication Management itu Penting?

Alasan pentingnya memahami manajemen pelumasan adalah sebagai berikut.

1. Efisiensi Operasional

Pelumas yang mampu dikelola secara baik akan bisa mengurangi gesekan serta keausan terhadap mesin. Ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, jika mesin mampu berfungsi secara baik, maka akan mengurangi konsumsi energi.

2. Pengurangan Downtime

Melakukan perawatan serta penggantian pelumas sesuai jadwal akan mencegah kerusakan mesin secara mendadak. Selain itu, downtime atau mesin yang tiba-tiba berhenti juga bisa Anda hindari. Proses produksi pun akan terus berjalan lancar sesuai yang Anda harapkan.

3. Perpanjangan Umur Mesin

Melakukan lubrication management secara efektif akan membuat usia mesin bisa diperpanjang. Penggunaan pelumas secara baik akan memberikan proteksi terhadap komponen mesin, sehingga mencegahnya dari keausan juga korosi.

4. Penghematan Biaya

Investasi di dalam manajemen pelumas juga mampu mengurangi biaya perbaikan cukup besar yang disebabkan oleh penggantian komponen mesin. Hal tersebut dapat Anda lakukan ketika mampu melakukan manajemen pelumasan dengan baik.

Lubricant Life Cycle

Manajemen pelumasan yang baik akan berhubungan erat dengan setiap life cycle pelumasan. Berikut 5 tahap life cycle tersebut:

  • Incoming, ini berhubungan dengan bagaimana Anda memiliki pelumas yang tepat.
  • Storing, bagaimana Anda dapat menyimpan pelumas dengan benar.
  • Handling and charging, langkah di mana Anda menangani dan mengisinya ke mesin.
  • In-service, berhubungan dengan bagaimana cara menjaga kualitas pelumas.
  • End of life, berkaitan dengan kebersihan dan kegiatan monitoring kapan pelumas perlu diganti.

Elemen Utama dalam Lubrication Management

Beberapa elemen utama di dalam lubrication management system adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Pelumas

Pemilihan jenis pelumas merupakan hal yang sangat penting. Pastikan Anda memilih berdasarkan spesifikasi teknis peralatan. Hal tersebut mencakup pemilihan oli maupun pelumas khusus lain sesuai kemampuannya, tingkat kekentalan atau viskositasnya, serta kondisi operasi.

2. Pengujian dan Analisis

Melakukan pengujian secara rutin pada pelumas bertujuan agar kualitas dan kinerja pelumas tetap terjaga. Analisis tersebut bisa meliputi pengujian tingkat kekentalan oli, keausan, dan kontaminasi.

3. Penggantian dan Perawatan

Anda juga perlu menetapkan jadwal penggantian serta pemeliharaan pelumas secara berkala. Tujuannya tidak lain untuk memastikan bahwa kinerjanya selalu optimal.

4. Dokumentasi dan Catatan

Simpan catatan seputar lubricant management, jadwal penggantian, serta hasil pengujian. Hal tersebut akan lebih memudahkan Anda ketika ingin melakukan pelacakan terkait manajemen pelumas.

Faktor yang Perlu Anda Perhatikan

Terdapat beberapa faktor penting yang harus Anda perhatikan berkaitan dengan lubrication management. Berikut penjelasannya:

A. Spesifikasi Peralatan

Masing-masing jenis peralatan tentunya memiliki spesifikasi pelumas yang cenderung berbeda. Sangat penting bagi Anda untuk mengikuti seperti apa rekomendasi pabrikan, sehingga pelumas yang Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan peralatan.

B. Kondisi Operasional

Kondisi lingkungan berupa suhu, kelembaban, serta tekanan juga bisa menjadi faktor yang dapat menentukan jenis pelumas yang Anda gunakan. Pemilihan pelumas harus sesuai kondisi operasional sehingga mampu memberikan performa optimal.

C. Kualitas Pelumas

Faktor berikutnya dalam lubricant management, yaitu dengan memperhatikan kualitas pelumas. Ini sangat penting agar Anda menggunakan pelumas berkualitas yang secara efektif mampu mencegah terjadinya kerusakan terhadap mesin.

Sebab, pelumas dengan kualitas rendah atau bahkan sudah terkontaminasi berpotensi mengakibatkan keausan secara lebih cepat. Bisa jadi komponen mesin malah mengalami permasalahan atau bahkan Anda harus mengganti komponen tersebut dengan biaya yang cukup mahal.

D. Kebersihan

Kontaminasi di dalam pelumas seperti bercampur dengan air dan kotoran akan mengakibatkan mesin mengalami kerusakan. Selain itu, usia mesin juga akan berkurang sehingga sangat penting untuk selalu memperhatikan sistem penyaringan serta pengelolaan kebersihan pelumas.

E. Penggunaan dan Penggantian

Penggunaan pelumas yang sesuai serta penggantian tepat waktu akan mencegah mesin dari masalah kinerja. Ketahanan mesin juga akan selalu bagus sehingga bisa digunakan untuk jangka panjang.

Cara Menerapkan Lubrication Management

Berikut beberapa cara jika Anda ingin mengaplikasikan manajemen pelumasan secara tepat:

1. Pendidikan & Pelatihan

Langkah pertama adalah perlu adanya pelatihan terhadap para staf mengenai pentingnya manajemen pelumasan. Pelatihan tersebut akan memberikan pemahaman secara baik dan proporsional seputar pelumas dan bagaimana cara kerjanya.

2. Pengembangan Kebijakan & Prosedur

Mengembangkan kebijakan serta prosedur manajemen pelumas harus jelas. Hal tersebut termasuk prosedur terkait pemilihan pelumas, penggantian, pengujian, dan dokumentasi.

3. Penggunaan Teknologi

Memanfaatkan teknologi modern juga menjadi bagian yang tidak boleh diabaikan dalam lubricant management. Misalnya, menerapkan sistem manajemen berbasis komputer yang memungkinkan proses pengecekan dan pengelolaan pelumas berlangsung lebih mudah serta efektif.

Adanya teknologi tersebut akan membantu Anda di dalam melakukan tracking, analisis data, serta peringatan otomatis. Teknologi yang Anda gunakan juga mampu memberikan informasi atau hasil secara akurat dalam waktu lebih cepat.

4. Pemantauan dan Evaluasi

Melakukan pemantauan secara rutin pada kualitas pelumas serta kinerja mesin juga perlu Anda lakukan. Melakukan evaluasi bertujuan agar Anda bisa mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi. Kemudian, Anda dapat mengambil tindakan preventif dan korektif jika memang diperlukan.

Sudah Paham tentang Lubrication Management?

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa manajemen pelumasan merupakan faktor kunci untuk pengelolaan mesin. Melalui perhatian secara tepat mulai dari pemilihan, penggunaan, serta perawatan, perusahaan akan bisa meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi downtime.

Nah, bagi yang mencari tempat penyedia produk pelumas mesin terpercaya, Sefas Group adalah jawabannya. Sefas merupakan distributor pelumas Shell yang sudah sangat berpengalaman dan produknya 100% berkualitas.

Sefas juga menawarkan layanan manajemen pelumas yang bisa menyesuaikan kebutuhan Anda. Mari kunjungi website Sefas Group untuk mendapatkan informasi lengkap tentang produk dan layanannya!

FAQ

Apa itu manajemen pelumasan?

Lubrication management merupakan sebuah konsep yang mengambil pendekatan secara holistik terhadap pelumasan. Berdasarkan pendekatan tersebut, pelumas merupakan aset yang harus Anda kelola serta pelihara dengan baik.

Apa pengertian dari sistem pelumasan?

Sistem pelumasan merupakan zat kimia yang biasanya berbentuk cairan dan diberikan pada 2 benda yang saling bergerak. Tujuannya agar gaya gesek pada benda dapat dikurangi.

Bagaimana cara melakukan pemeliharaan pada sistem pelumasan?

Terdapat beberapa tips untuk merawat sistem pelumasan secara baik, di antaranya.

  • Mengganti oli secara rutin
  • Membersihkan filter oli secara rutin
  • Hanya memakai oli resmi serta bergaransi
  • Melakukan servis berkala

Berapa banyak fungsi yang dilakukan sistem pelumas?

Setidaknya terdapat 2 fungsi. Pertama, melakukan pelumasan terhadap komponen kompresor serta mendinginkan sistem melalui pembuangan panas dari kompresor.