Kegagalan Pelumas dan Dampaknya pada Mesin Industri
Beranda > Blog > Kegagalan Pelumas dan Dampaknya pada Mesin Industri

Kegagalan Pelumas dan Dampaknya pada Mesin Industri

Tips / 28 October 2024

kegagalan-pelumas

kegagalan-pelumas

Hingga saat ini, tak jarang ada mesin industri mengalami penurunan performa hingga kerusakan total akibat masalah pada sistem pelumasannya. Salah satu penyebabnya adalah kegagalan pelumas, di mana pelumas tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Masalah ini dapat menimbulkan kerugian besar jika Anda biarkan, misalnya kerusakan mesin yang parah. Oleh karena itu, memahami gagalnya fungsi pelumas sangat penting untuk menjaga kinerja mesin Anda. Baca artikel ini untuk tahu informasi selengkapnya!

Apa Itu Kegagalan Pelumas?

Kegagalan pelumas (lubrication failure) adalah kondisi ketika pelumas tidak bisa mencapai atau menjalankan fungsi yang Anda harapkan pada peralatan apa pun. Misalnya tidak mampu mengurangi gesekan, keausan, serta menjaga suhu dan kinerja mesin tetap stabil.

Anda mungkin berpikir kegagalan ini hanya terkait dengan pemilihan dan kualitas pelumas. Namun, sebenarnya pelaksanaan metode pelumasan dan seberapa efektif program pelumasan juga berperan penting.

Tujuan utama dari program pelumasan yang berhasil meliputi beberapa hal. Pertama, memastikan pelumas membentuk lapisan untuk mengurangi gesekan dan keausan antar bagian mesin yang bergerak.

Selain itu, pelumas harus berfungsi sebagai cairan penghantar panas untuk menurunkan suhu operasi mesin, serta membersihkan kontaminan dari sistem pelumasan. Lebih lanjut, pelumasan yang baik bertujuan untuk meminimalkan korosi pada permukaan logam dan mencegah penumpukan kerak atau lumpur dalam mesin.

Contoh Kegagalan Pelumas

Pelumas yang gagal berfungsi dengan baik bisa muncul pada mesin Anda akibat beberapa faktor. Berikut ini penjelasannya:

1. Kelembapan

Salah satu contoh lubrication failure yang sering terjadi adalah karena adanya kelembapan yang masuk ke dalam pelumas. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kelembapan udara, air hujan, atau kesalahan manusia, misalnya penggunaan segel yang tidak sesuai dan praktik pencucian yang kurang baik.

Selain itu, kebocoran, penyimpanan pelumas yang tidak tepat, serta kurangnya ventilasi juga dapat meningkatkan risiko lubrication failure akibat kelembapan. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa metode penyimpanan dan penanganan pelumas dilakukan dengan benar untuk mencegah masalah ini.

2. Viskositas

Kegagalan pelumas terkait viskositas dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan suhu, oksidasi, kontaminasi pelumas, kelembapan, dan bahan kimia. Maka dari itu, Anda perlu memilih produk pelumas mesin dengan teliti.

Selain itu, kurangnya aditif atau prosedur pelumasan yang kurang tepat juga dapat memicu perubahan viskositas. Viskositas merupakan faktor penting yang menentukan aliran pelumas dalam mesin. 

Setiap mesin memerlukan viskositas yang berbeda, sehingga memahami suhu operasi mesin sangatlah penting. Jika viskositas tidak sesuai dengan kebutuhan mesin, masalah seperti kebocoran dan kegagalan lainnya dapat terjadi. Selain oli, grease oil juga dapat mengalami fluktuasi viskositas.

Kontaminasi viskositas sering kali dipicu oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan partikel di sekitar pabrik. Bahkan, bisa berasal dari praktik penyimpanan, transportasi, dan penggunaan pelumas yang tidak tepat, termasuk peralatan yang kurang memadai atau adanya kebocoran.

3. Temperatur

Ketika beban mesin terus meningkat akibat perluasan operasi pabrik, risiko kegagalan pelumas menjadi lebih tinggi. Lubrication failure yang disebabkan oleh suhu sering kali terjadi karena penggunaan pelumas yang tidak sesuai, baik karena jumlahnya berlebihan atau viskositasnya tidak cocok untuk area tertentu.

Kegagalan pendinginan juga dapat mempercepat lubrication failure, baik dari faktor internal seperti sirkulasi udara yang buruk atau faktor eksternal seperti paparan panas dari matahari atau lingkungan sekitar mesin. Jika suhu mesin tidak terjaga, pelumas akan lebih cepat teroksidasi, yang pada akhirnya mempercepat keausan mesin.

4. Partikel Asing dan Kontaminasi

Partikel asing dan bahan kontaminan adalah salah satu sumber utama contoh kegagalan pelumas yang sering terjadi. Lapisan pelindung pada bantalan dan roda gigi biasanya hanya setebal 5 mikron, sedangkan partikel asing bisa mencapai ukuran 40 mikron.

Ketika partikel sebesar ini masuk ke sistem pelumasan, mereka dapat menyebabkan goresan dan keausan pada komponen mesin. Hal ini dapat terjadi akibat penyimpanan pelumas yang tidak tepat atau adanya partikel debu yang dari lingkungan pabrik yang masuk ke pelumas.

Selain itu, penanganan pelumas yang salah juga bisa menjadi jalan masuk bagi material asing. Pelumas baru mungkin terkontaminasi selama proses pengiriman, dan tanpa penyaringan yang memadai, partikel-partikel dari pelumas atau gemuk baru dapat memicu lubrication failure.

Bahkan, keausan alami pada mesin seiring waktu bisa menghasilkan partikel yang masuk ke pelumas dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Dampak Kegagalan Pelumas pada Mesin

Lubrication failure berdampak langsung pada mesin. Apalagi fungsi pelumas adalah sebagai lapisan yang mengurangi gesekan antara komponen bergerak. Jika pelumas gagal berfungsi, adapun beberapa dampak spesifik yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

A. Penurunan Kinerja Mesin

Lubrication failure dapat memberikan dampak yang signifikan pada mesin berputar dan aktivitas operasional. Kondisi ini menyebabkan peningkatan gesekan dan keausan, yang pada akhirnya mengurangi efisiensi, kinerja, serta umur mesin. Selain itu, biaya perawatan dan penggantian komponen juga menjadi lebih tinggi.

B. Overheating

Selain itu, kegagalan pelumas dapat menyebabkan mesin menjadi terlalu panas dan menghasilkan suara yang lebih bising, yang berisiko merusak komponen seperti segel, bantalan, atau roda gigi. Panas dan kebisingan yang berlebihan juga menimbulkan potensi bahaya terhadap keselamatan dan lingkungan. 

Kondisi ini bisa semakin parah karena adanya getaran akibat ketidakseimbangan, misalignment, atau komponen yang longgar, sehingga mempercepat kerusakan mesin.

C. Kebisingan dan Kebocoran Mesin

Salah satu penyebab umum lubrication failure adalah penggunaan pelumas yang tidak sesuai, seperti pelumas yang terlalu sedikit, terlalu banyak, atau tercemar. Jika pelumas berlebihan, bisa menyebabkan peningkatan panas, tekanan, dan kebocoran, sementara kekurangan pelumas mengakibatkan gesekan berlebih, keausan, dan kebisingan.

D. Produktivitas Menurun

Lubrication failure yang serius dapat menyebabkan mesin berhenti beroperasi secara tiba-tiba. Ini menimbulkan downtime yang tidak terencana, yang mana berdampak pada menurunnya produktivitas dan meningkatkan biaya perbaikan dan penggantian.

Sudah Tahu Kegagalan Pelumas dan Dampaknya pada Mesin?

Sebagai kesimpulan, kegagalan pelumas merupakan masalah serius yang dapat berdampak signifikan pada performa mesin dan produktivitas operasional. Memahami penyebab dan dampak dari kegagalan ini sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah preventif yang tepat.

Dengan pemeliharaan rutin serta pemantauan kondisi dan fungsi pelumas, Anda dapat mencegah masalah yang lebih besar di masa depan. Namun, lebih dari itu, Anda juga sebenarnya dapat memanfaatkan layanan analisa pelumas dari Sefas Group.

Sebagai distributor pelumas Shell, Sefas Group akan menawarkan bantuan terpadu seputar kondisi pelumas dan rekomendasi yang tepat untuk menjaga performa mesin Anda. Oleh karena itu, jangan tunggu sampai masalah muncul, percayakan pada Sefas Group untuk menjaga kelangsungan operasional Anda!

FAQ

Apa yang menjadi penyebab utama kegagalan pelumas?

Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan kegagalan pada sistem pelumasan adalah kontaminasi. Kontaminasi ini bisa berasal dari partikel asing, kelembapan, atau bahkan zat kimia yang masuk ke pelumas.

Apa saja yang dapat merusak sistem pelumasan?

Sistem pelumasan bisa rusak karena beberapa faktor seperti suhu yang berlebihan, adanya kelembapan, masuknya bahan asing ke dalam oli, perubahan viskositas, serta kontaminasi.

Apa dampak yang timbul jika mesin kekurangan pelumas?

Penurunan performa mesin, mesin mudah mengalami overheating, timbulnya suara berisik dan kebocoran pada mesin, dan menurunnya produktivitas secara keseluruhan.

Apa konsekuensi dari kekurangan oli mesin?

Menurut Suparman, kekurangan oli memiliki risiko yang jauh lebih besar daripada kelebihan oli. Mesin akan lebih mudah panas, pelumasan pada komponen mesin tidak maksimal sehingga mempercepat keausan, dan pada akhirnya mengganggu kinerja mesin, yang bahkan bisa berakibat fatal jika tidak segera Anda atasi.