Beranda > Blog > Tekanan Hidrolik vs Aliran: Apa Bedanya dalam Sistem Hidrolik?

Tekanan Hidrolik vs Aliran: Apa Bedanya dalam Sistem Hidrolik?

Tips / 29 November 2024

tekanan-hidrolik

tekanan-hidrolik

Bagi seseorang yang bergelut di bidang industri, mulai dari konstruksi sampai otomotif, rasanya tidak asing dengan istilah tekanan hidrolik. Ini merupakan teknologi yang memanfaatkan fluida yang dikontrol oleh tekanan agar bisa menggerakkan komponen mekanis.

Dalam penerapannya, tekanan memiliki peran penting untuk memastikan bahwa kinerja sistem hidrolik tetap efektif serta efisien. Mari simak lebih dalam!

Pengertian Tekanan Hidrolik

Tekanan hidrolik merupakan tekanan yang dihasilkan dari sebuah sistem hidrolik atau hydraulic system karena terdapat gaya yang diterapkan terhadap fluida yang tidak bisa dimampatkan. Jika berdasarkan konteks fluida, cara kerja tekanan hydraulic ini menggunakan prinsip Hukum Pascal.

Pada ketentuan tersebut sudah jelas jika tekanan yang diberikan terhadap fluida pada ruangan tertutup dapat diteruskan ke segala arah secara merata tanpa ada perubahan. Adapun rumus tekanan hidrolik menggunakan sautan Ps atau pascal, bar, maupun psi atau pounds per square inch.

Sekarang ini, sistem hidrolik telah diaplikasikan secara luas untuk berbagai kebutuhan. Misalnya rem kendaraan, mesin berat, peralatan konstruksi, serta industri manufaktur. Ini karena kemampuannya dalam menghasilkan daya besar lewat tekanan fluida.

Komponen pada Sistem Hidrolik

Sistem hidrolik mempunyai beberapa komponen utama seperti berikut:

  • Reservoir: Wadah yang berfungsi menyimpan fluida hidrolik.
  • Pompa hidrolik: Fungsinya menggerakkan fluida ke sistem agar bisa menciptakan flow atau aliran.
  • Katup kontrol: Fungsinya untuk mengatur tekanan, aliran, maupun arah fluida, seperti directional valve dan relief valve.
  • Aktuator: Berfungsi mengubah tekanan fluida untuk menjadi energi mekanis. Misalnya motor hidrolik (berupa gerakan rotasi) atau silinder (berupa gerakan linear).
  • Selang dan pipa: Berguna mengalirkan fluida menuju seluruh sistem.
  • Filter: Berguna untuk membersihkan kotoran di fluida agar tidak terjadi kerusakan komponen.
  • Pengukur tekanan: Berfungsi untuk mengecek tekanan di dalam sistem.

Cara Kerja Tekanan Hidrolik

Cara kerja hydraulic system mengacu pada masing-masing komponen yang telah dibahas sebelumnya. Agar lebih jelas, berikut langkah-langkah seputar cara kerjanya.

  • Pompa menghasilkan aliran fluida

Pompa hidrolik akan mengalirkan fluida dari komponen reservoir menuju sistem dengan cara menciptakan flow. Nantinya, pompa akan menciptakan tekanan secara tidak langsung, tapi hanya sekadar menggerakkan fluida.

  • Hambatan menciptakan tekanan

Tekanan yang berasal dari pertemuan fluida dengan hambatan, misalnya pembatas pada rem maupun beban pada aktuator. Tekanan akan meningkat sesuai gaya yang dibutuhkan dalam mengatasi hambatan tersebut.

  • Distribusi tekanan berdasarkan Hukum Pascal

Tekanan yang dihasilkan akan diteruskan ke seluruh bagian sistem secara merata lewat fluida. Ini memungkinkan adanya gaya besar dari aktuator, meski untuk gaya masukan awalnya relatif kecil.

  • Aktuator menjalankan tugasnya

Aktuator akan mengubah tekanan fluida akan diubah ke gerakan mekanis.

  • Fluida kembali menuju reservoir

Ketika sudah digunakan, fluida akan kembali menuju reservoir lewat saluran pembuangan dan siap memulai siklus kembali.

Cara Mengontrol Tekanan Hidrolik

Melakukan kontrol terhadap tekanan hidrolik sangat penting agar bisa menjaga kinerja sistem, efisiensi, dan keamanan. Terdapat beberapa metode yang bisa Anda terapkan, berikut ulasannya:

1. Penggunaan Katup untuk Mengatur Tekanan

  • Relief valve: Memberi perlindungan sistem terhadap tekanan yang berlebih dengan cara melepaskan kembali fluida ke reservoir saat tekanan sudah melebihi batas tertentu.
  • Reducing valve: Berperan untuk menurunkan tekanan pada bagian tertentu yang ada di sistem, sehingga mampu mencegah komponen mengalami kerusakan.

2. Penyesuaian Bahan di Aktuator

Menambah atau mengurangi beban aktuator akan berpengaruh terhadap tekanan yang dihasilkan. Oleh karena itu, tekanan akan berbanding lurus terhadap gaya yang diperlukan agar bisa mengatasi hambatan.

3. Kontrol Kecepatan Fluida

Penggunaan katup untuk mengatur aliran efektif untuk mempercepat atau menghambat aliran fluida yang akan berpengaruh terhadap tekanan pada bagian tertentu di sistem hidrolik.

4. Desain Sistem yang Tepat

Sistem harus didesain agar bisa mengatasi tekanan maksimal yang dihasilkan. Misalnya dengan menentukan komponen berupa fitting, selang, maupun silinder yang cocok dengan kapasitas tekanan.

5. Penggunaan Sensor & Pengontrol Otomatis

Sistem modern memakai sensor tekanan serta pengontrol otomatis agar bisa memantau serta menyesuaikan tekanan.

Perbedaan Tekanan Hidrolik dengan Aliran Hidrolik

Meskipun tekanan hidrolik dengan aliran hidrolik saling berkaitan, keduanya punya peran dan pengertian yang cenderung berbeda. Berikut informasi selengkapnya:

A. Tekanan

Ini adalah tekanan yang tercipta di dalam fluida karena beban atau hambatan. Satuannya berupa pascal, psi, bar. Sedangkan fungsinya untuk menyediakan gaya yang diperlukan agar bisa melakukan kerja. Bila hambatannya semakin besar, maka tekanan juga semakin besar.

B. Aliran Hidrolik

Ini adalah pergerakan fluida di dalam sistem hidrolik dan pengukurannya bisa dalam bentuk volum per satuan waktu. Satuannya berupa galon per menit atau GPM, liter per menit atau L/min. Sedangkan fungsinya untuk menentukan kecepatan dari operasi aktuator. Hambatan akan mengurangi kecepatan flow fluida.

Pada dasarnya, perbedaan utama dari keduanya adalah tekanan akan menentukan berapa besar gaya yang tercipta, sementara aliran akan menentukan seberapa cepat sistem bisa bekerja. Keduanya akan saling melengkapi dalam sistem hidrolik.

Bagaimana Aliran Hidrolik Mempengaruhi Tekanan Hidrolik?

Hubungan antara flow hidrolik dengan tekanannya bersifat kompleks serta menyesuaikan desain sistem. Di bawah ini merupakan beberapa faktor yang mengindikasikan bagaimana sebuah aliran berpengaruh terhadap tekanan:

1. Hambatan meningkatkan tekanan

Ketika aliran atau flow fluida melewati hambatan, tekanan cenderung meningkat agar bisa mengatasi hambatan tersebut.

2. Hubungan aliran & beban

Ketika beban di aktuator meningkat, sistem memerlukan tekanan lebih tinggi agar bisa menghasilkan gaya secara tepat. Dalam kondisi ini, pompa perlu mempertahankan alirannya secara cukup sehingga tekanan tetap terjaga.

3. Efek kecepatan fluida

Kecepatan fluida lebih tinggi berpotensi mengakibatkan tekanan meningkat karena terdapat gesekan d saluran serta komponen. Ini kerap terjadi di dalam sistem yang dibuat dengan kecepatan aliran yang tinggi.

4. Pompa dengan performa tinggi

Pompa dibuat agar bisa memberi aliran tinggi, sehingga dapat mempertahankan tekanan di dalam sistem meski hambatan atau beban meningkat. Akan tetapi, pompa hanya bisa menghasilkan tekanan sesuai kebutuhan sistem.

5. Kavitasi dan penurunan efisiensi

Ketika aliran terlalu rendah, mungkin pompa tidak bisa mempertahankan tekanan secara cukup. Sama halnya saat aliran terlalu tinggi mengakibatkan kavitasi, proses pembentukan gelembung udara di dalam fluida yang merusakan komponen sistem.

Sudah Paham tentang Apa Itu Tekanan Hidrolik?

Intinya, tekanan hidrolik serta aliran hidrolik merupakan 2 elemen penting di dalam sistem hidrolik. Keduanya saling bekerja sama untuk meningkatkan kinerja serta menjaga keandalan sistem. Nah, jika Anda sedang mencari produk pelumas mesin terpercaya untuk menjaga produktivitas Sefas Group adalah solusinya.

Sefas Group sendiri merupakan distributor pelumas Shell resmi dan 100% produknya berkualitas. Anda juga bisa mengunjungi layanan saran dan bantuan troubleshooting untuk mengetahui kendala yang Anda alami. Info selengkapnya, silakan langsung kunjungi official website Sefas Group!

FAQ

Apa yang dimaksud tekanan hidrolik?

Pergerakan dari fluida hidrolik di dalam sistem. Tekanan tersebut mengacu pada gaya flow atau aliran ketika menemui hambatan.

Dari mana tekanan hidrolik berasal?

Bagi yang belum tahu, tekanan ini berasal dari aliran atau flow fluida hidrolik lewat sistem yang menemui hambatan. Akan tetapi, tekanan tersebut juga didapat dari energi potensial objek yang dipengaruhi gravitasi.

Berapa tekanan hidrolik tertinggi?

Secara internasional, tekanan yang paling tinggi atau mencapai maksimum adalah 700 bar atau 10.000 PSI.

Berapa tekanan pada screw press?

Berdasarkan perhitungan, tekanan yang terdapat pada screw press sebesar 18,23 bar.