Tips / 26 June 2023
tambang bijih besiBisnis tambang bijih besi telah lama menjadi salah satu sektor yang penting dalam industri pertambangan. Bijih besi merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baja yang merupakan komponen penting dalam banyak sektor ekonomi. Disini kita akan membahas peluang bisnis yang terkait dengan tambang bijih besi dan daerah-daerah penghasilnya. Kita akan melihat potensi ekonomi, kekayaan sumber daya, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi bisnis tambang bijih besi.
Dengan memahami peluang dan tantangan dalam industri ini, diharapkan pembaca dapat mendapatkan wawasan yang berguna untuk mempertimbangkan investasi di sektor tambang bijih besi dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan bisnis dalam konteks lokal maupun global.
Bijih besi merupakan cebakan/barang tambang yang dipakai sebagai bahan pembuatan besi. Di dalam bijih besi tersebut terdapat atom besi serta oksigen yang saling berkaitan di dalam molekul.
Bisnis pertambangan bijih besi di Indonesia memang cukup menjanjikan. Mengapa demikian? Kita tahu Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tidak heran banyak negara yang ingin bekerja sama atau bahkan menguasai SDA Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang memiliki tambang bijih besi sangat banyak dan tersebar di pulau-pulau besar di Indonesia. Misalnya pada Pulau Sumatera memiliki greenfield (tanah yang belum dimanfaatkan/berkembang) sebanyak 42 titik. Sementara itu, kurang lebih ada 503 juta ton bijih yang menjadi cadangan.
Lalu di Pulau Jawa, greenfield-nya sebanyak 30 titik dengan total 399 juta ton konsentrat (cadangan).
Bagaimana dengan Pulau Sulawesi? Pulau tersebut memiliki greenfield yang tersebar di 9 titik dengan cadangan bijih besi mencapai 1.028 juta ton.
Ketiga pulau tersebut memang memiliki cadangan bijih besi yang sangat banyak. Melihat dari wilayah greenfield yang masih sangat luas, tidak heran jika Indonesia menjadi negara yang menarik untuk melakukan pengembangan investasi di sektor pertambangan besi.
Selain itu, tidak sedikit negara yang mulai memusatkan perhatiannya untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia karena melihat potensi yang sangat besar tersebut.
Baca juga: 10 Komoditas Tambang di Indonesia dan Potensi Bisnisnya
Berikut beberapa daerah yang terkenal sebagai penghasil bijih besi terbanyak di Indonesia:
Di Jawa, banyak lahan tambang yang tersedia, beberapa di antaranya adalah pasir besi dan bijih besi. Sepanjang pantai selatan, Anda bisa menemukan banyak pasir besi.
Kemudian di Jawa Barat juga terdapat penambangan pasir besi, tepatnya di Cipatujah, Tasikmalaya. Di sana kandungan besinya bahkan mencapai 30% sampai 40%.
Kemudian, ada juga penambangan pasir besi serta bijih besi di Jawa Tengah yang berlokasi di Cilacap. Pada 1960 sampai 1972, PT Aneka Tambang melakukan eksploitasi pasir besi pada sepanjang pantai selatan.
Melalui eksploitasi tersebut, diperoleh pasir besi yang sangat banyak yaitu 2.655.236 ton serta kandungan rata-rata mencapai 51,7% Fe.
Lalu di tahun 1971 sampai 1978 sudah diproduksi hingga 300.000 ton konsentrat bijih besi setiap tahunnya. Bahkan sudah memenuhi target ekspor ke negara Jepang. Akan tetapi, sejak 1 Oktober 2003 aktivitas operasional dihentikan.
Pulau Sumatera memiliki cadangan atau deposit tambang bijih besi kurang lebih 158 juta ton serta terdapat 62.800 meter kubik, khususnya di Provinsi Sumbar (Sumatera Barat) di tahun 2007.
Di Sumatera Barat, Anda bisa menemukannya di Pasaman, Tanah Datar, Solok, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Agam, Sijunjung, serta Katiangan Pasaman. Selain itu, Provinsi Lampung juga mempunyai penambangan bijih besi. Anda bisa menemukannya di Gunung Tegak dan Kabupaten Tanggamus.
Baca juga: Prospek Bisnis Batu Bara dan Tips Menjalankannya
Daerah yang juga mempunyai tambang bijih besi adalah Sulawesi. Sesuai namanya, sula berarti pulau dan wesi berarti logam.
Nama pulau tersebut memang mengindikasikan banyak sumber logam yang tersedia. Salah satunya tambang yang dapat Anda temukan di Pegunungan Verbeek, Kabupaten Toli-Toli, Luwu Timur, Dusun Pake, Kabupaten Bone, dan Lengkabana.
Berdasarkan penelitian Hary Utoyo, di Toli-Toli terdapat kandungan bijih besi hingga 61,98%. Sementara di Pake, kandungan bijih besinya mencapai 52,35%. Lalu di Kabupaten Tojo Una-Una memiliki kandungan bijih besi 50.000 metrik ton dalam kurun waktu 3 bulan pertama.
SDA di Kalimantan memang tak perlu diragukan. Di sektor pertanian saja terkenal dengan kelapa sawit yang bahkan pemasarannya sudah sampai luar negeri. Akan tetapi, di Kalimantan bukan hanya sektor pertanian melainkan hasil tambangnya juga banyak.
Selain minyak bumi dan batu bara, Kalimantan memiliki penambangan bijih besi. Misalnya di Tanah Laut, Kotabaru, Balangan, dan Tanah Bumbu. Sejak ada UU Mineral dan Batubara, semakin banyak smelter yang dibangun.
Hadirnya undang-undang tersebut bertujuan untuk melarang aktivitas ekspor mineral jika belum melakukan pengolahan. Smelter atau fasilitas untuk mengolah hasil tambang bermanfaat untuk membuat kandungan logam di mineral semakin tinggi.
Selain keempat daerah di atas, Papua menjadi daerah berikutnya yang juga terkenal memiliki tambang bijih besi. Jumlahnya juga sangat banyak daripada cadangan bahan tambang yang terdapat di pulau lain. Untuk pasir besi dan bijih besi bisa Anda temukan di Sarmi, Jayapura, dan Tembagapura.
Namun untuk pasir besi di Papua masih bercampur tanah, perlu adanya pengolahan khusus sehingga nanti mampu mendapatkan bijih besi berkualitas.
Baca juga: Panduan Perawatan Alat Berat Pertambangan
Itulah peluang bisnis tambang bijih di Indonesia dan beberapa daerah penghasilnya di Indonesia. Jika ingin memulai bisnis tambang bijih besi, Anda pasti akan memerlukan alat berat yang mampu menunjang aktivitas pertambangan. Misalnya saja seperti excavator, bulldozer, dan dump truck. Yuk, cari tahu apa saja macam-macam alat berat yang dibutuhkan dalam bisnis tambang. Simak artikel selanjutnya!
Apa kegunaan hasil tambang bijih besi?
Bijih besi apa saja?
Apakah bijih besi dapat diperbarui?
Apa saja hasil tambang dan manfaatnya?