Tips / 30 August 2023
Sistem pendingin merupakan komponen yang berperan penting dalam menjaga suhu optimal dan kinerja yang handal pada mesin diesel. Meskipun tersembunyi di balik kap mesin, sistem ini memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam menjaga kestabilan suhu operasional mesin, mencegah overheating, dan memastikan efisiensi bahan bakar secara maksimal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa hal mengenai sistem pendingin mesin diesel, mengungkap prinsip kerjanya, komponen-komponen utamanya, serta pentingnya pemeliharaan teratur untuk memastikan kinerja mesin yang optimal.
Ketika menjalankan kendaraan diesel, pastinya suhu akan naik seiring waktu. Hal tersebut terjadi karena adanya gaya gesek saat mesin berjalan, sehingga memicu suhu tinggi terus terjadi.
Nah, setiap kendaraan akan memiliki mekanisme pendingin untuk mengatasi risiko overheat tersebut. Begitu pula pada kendaraan mesin diesel yang akan mensirkulasi cairan pendingin ke seluruh mesin untuk membuang panas.
Secara umum, terdapat dua jenis sistem pendingin pada kendaraan dengan diesel, yaitu:
Pada sistem pendingin yang menggunakan udara, suhu mesin diturunkan dengan menggunakan aliran udara dari lingkungan sekitar maupun keterlibatan fan. Biasanya didesain memiliki sirip khusus pada permukaan mesin yang berfungsi sebagai radiator untuk mengeluarkan panas.
Sirip-sirip ini memperluas area permukaan mesin dan meningkatkan efisiensi pendinginan. Ada juga mesin yang menggunakan fan sebagai penurun suhu cairan yang bersirkulasi mengelilingi mesin
Sistem pendingin mesin diesel ini biasa Anda jumpai pada mesin ber CC kecil, seperti mesin pada Deutz F4L 192 atau mesin-mesin yang beban dan putarannya kecil. Karena pendingin ini hanya memiliki unit silinder tinggal dengan tenaga kurang dari 40 hp.
Namun, penggunaan sistem pendingin dengan udara pada kendaraan diesel modern cukup jarang dijumpai. Karena penggunaannya cenderung kurang efisien dalam mengatur suhu mesin saat bekerja di kondisi beban tinggi atau lingkungan dengan suhu udara yang sangat panas.
Berikutnya ada sistem pendingin yang tidak melibatkan angin, namun menggunakan volume cairan khusus yang disebut coolant lebih besar untuk menyerap panas dari mesin. Coolant akan mengalir melalui mesin untuk mengumpulkan panas, lalu dialirkan ke radiator.
Ketika masuk ke radiator, panas ditransfer ke udara sekitar sehingga cairan pendingin kembali dengan suhu yang lebih rendah untuk mengulangi prosesnya. Sistem ini terbilang lebih efisien dalam mengatur suhu mesin, terutama saat mesin bekerja dalam kondisi beban tinggi atau di lingkungan dengan suhu ekstrem.
Oleh karena itu, banyak kendaraan diesel modern menggunakan sistem pendingin cairan. Bahkan rute sirkulasi sistem ini cukup menyeluruh, mulai dari sisi dalam blok mesin hingga ke mesin itu sendiri. Sehingga mesin dapat mempertahankan suhu optimal di 85?C hingga 87?C.
Sebenarnya, cara kerja sistem pendingin pada diesel adalah melalui pertukaran panas saat sistem tersebut berjalan. Ketika mesin diesel Anda hidupkan, suhu dalam mesin akan meningkat akibat proses pembakaran dan gaya gesek. Sistem pendingin akan mengambil panas ini dan mengeluarkannya dari mesin.
Pada sistem pendingin mesin diesel dengan udara, fan atau blower yang tersambung pulley crankshaft akan menghisap hawa dingin dari lingkungan dan mengirimkannya ke mesin. Udara akan menguap ke luar untuk merambatkan panas dari sirip-sirip mesin ke area sekitar.
Sedangkan pendingin dengan coolant akan mengalir melalui mesin dan menyerap panas. Lalu, mengalir menuju radiator untuk menurunkan suhu cairan kembali. Sistem ini akan melibatkan water pump untuk menekan aliran cairan ke housing cooler, silinder block, dan mengalir ke seluruh mesin hingga kembali ke radiator.
Cairan yang bersirkulasi akan mengalir ke termostat yang nantinya mengatur katup pembuka untuk menekan volume cairan lebih besar saat suhu tinggi. Sehingga mesin akan mencapai suhu optimal dan terus terpantau dengan baik saat Anda gunakan
Karena perannya yang cukup besar dalam menjaga suhu mesin dari overheating, perawatan menjadi poin penting yang akan memberikan berbagai manfaat. Berikut manfaat melakukan perawatan rutin:
Meningkatkan umur masa guna mesin diesel.
Mengurangi risiko kerusakan akibat overheating.
Menjaga efisiensi penggunaan bahan bakar saat mesin berjalan.
Membantu mencegah pengguna mengeluarkan biaya berlebih akibat troubleshooting mesin diesel.
Dampak buruk juga akan Anda alami, ketika Anda enggan melakukan perawatan rutin, seperti:
Kehilangan daya guna mesin, akibat kerusakan pada beberapa komponen.
Penurunan efisiensi bahan bakar, bisa jadi penggunaan bahan bakar akan lebih boros.
Kemacetan mesin akibat overheating yang menimbulkan kerusakan pada beberapa komponen dengan titik lebur lebih kecil.
Untuk dapat membuat sistem ini berjalan dengan semestinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan seperti:
Umumnya, hal pertama yang bisa Anda biasakan adalah pemeriksaan rutin, terhadap sistem pendingin dalam jangka waktu tertentu. Periksa level coolant pada tangki dan pastikan tidak ada kebocoran pada sistem pendinginan. Pemeriksaan rutin akan membantu mendeteksi masalah awal sebelum menjadi lebih serius.
Dalam sistem pendingin mesin diesel, radiator yang kotor dapat menghambat aliran udara atau cairan pendingin yang akan mengurangi efisiensi pendinginan. Pastikan radiator dan area sekitarnya bersih dari kotoran, debu, dan serangga dengan membersihkan dan menguras air radiator secara rutin.
Pastikan untuk mengganti coolant secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan, setidaknya tiap 80.000 Km atau 6 bulan sekali. Air radiator sendiri adalah komponen yang penting untuk kendaraan.
Komponen ini dapat menjaga mesin tidak overheating, mencegah korosif, dan menjaganya tetap berfungsi maksimal. Sehingga Anda perlu memahami fungsi air radiator dan jenisnya secara menyeluruh agar bisa memilih produk pengganti terbaik dan tidak menimbulkan masalah pada mesin.
Jika pendinginan menggunakan kipas, pastikan fungsinya untuk mengatur aliran udara di dalam sistem pendingin berjalan optimal. Ketika kipas bermasalah atau tidak menyala, segera ganti atau perbaiki.
Selain radiator dan kipas, pastikan juga untuk memeriksa kondisi selang-selang dan clamp pada sistem pendingin mesin diesel. Pastikan tidak terjadi masalah seperti kebocoran atau kerusakan. Perbaiki dan ganti sesegera mungkin jika terjadi masalah pada komponen.
Selain perawatan mandiri, lakukan perawatan berkala pada bengkel yang terpercaya. Bengkel yang berpengalaman dapat melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan perawatan yang lebih komprehensif.
Apa itu sistem pendingin kendaraan?
Bagaimana cara sistem pendingin?
Apa saja komponen dalam mesin pendingin?
Mengapa perlu sistem pendingin pada mesin diesel?