Beranda > Blog > Apa Penyebab Sirkulasi Air Radiator Rusak? Ini Cara Ceknya!

Apa Penyebab Sirkulasi Air Radiator Rusak? Ini Cara Ceknya!

Tips / 27 September 2023

sirkulasi air radiator

sirkulasi air radiator

Memahami penyebab masalah pada sirkulasi air radiator serta bagaimana cara penanganannya merupakan hal yang penting. Pasalnya, cairan tersebut memang tak boleh Anda biarkan berkurang, apalagi sampai benar-benar habis.

Radiator memiliki peran yang sangat penting yaitu mendinginkan mesin. Dengan adanya radiator, temperatur mesin bisa stabil sehingga komponen pada mesin tidak sampai mengalami overheat. Mesin pun mampu bekerja secara optimal, meskipun Anda gunakan dalam waktu lama.

5 Penyebab Sirkulasi Air Radiator Rusak

Seiring berjalannya waktu, kapasitas air radiator tentunya akan berkurang. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap performa mesin. Mobil Anda bukan sekadar mengalami overheat. melainkan berpotensi mogok. Berikut adalah 5 penyebab umum sirkulasi air radiator cepat rusak, yaitu:

1. Menumpuknya Kotoran Pada Radiator

Penyebab pertama sirkulasi air coolant bermasalah yaitu adanya penumpukan kotoran. Misalnya debu, lumpur, dan lain-lain. Kotoran tersebut akan menempel lalu mengendap di area radiator.

Kondisi ini mengakibatkan jalur sirkulasi air coolant menjadi terhambat. Jika Anda melihat masalah semacam ini, kuras secara menyeluruh air radiator.

Selanjutnya, Anda bersihkan pada bagian kisi-kisinya dan isi kembali air coolant tersebut sampai batas yang telah ditentukan.

2. Water Pump Rusak

Sirkulasi air radiator mengalami kerusakan bisa bermula dari rusaknya water pump. Kerusakan ini terdapat di bagian kipas atau impeller yang memang mengalami korosi maupun retak.

Fungsi water pump yaitu untuk membawa air coolant menuju semua sistem pendingin mesin. Ketika komponen tersebut rusak, tindakan yang harus Anda lakukan yaitu mengganti water pump.

Pasalnya, Anda tidak bisa memperbaikinya. Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah menggantinya dengan yang baru.

3. Fan Belt Putus

Kendur atau putusnya fan belt juga bisa menjadi indikasi permasalahan pada saluran air coolant. Permasalahan tersebut memang jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin bisa Anda alami.

Lalu bagaimana mengatasi permasalahan ini? Solusinya yaitu Anda harus mengganti fan belt dengan yang baru. Pastikan Anda mengganti fan belt yang original dan jangan membeli fan belt murah karena ini untuk penggunaan jangka panjang.

Fan belt memang murah, namun efek jangka panjangnya tidak menguntungkan untuk Anda. Oleh karena itu, Anda harus lebih hati-hati dalam memilih fan belt.

4. Pemakaian Cairan yang Tidak Tepat

Pemakaian cairan radiator yang tak sesuai dengan kendaraan bisa mengakibatkan sirkulasi air radiator rusak. Cairan yang tidak sesuai tersebut akan mengakibatkan penyumbatan. Lalu apa yang terjadi jika Anda tetap memaksakan untuk menggunakan cairan pendingin yang tak sesuai?

Kondisi tersebut mengakibatkan sirkulasi air coolant menjadi bermasalah dan tidak bisa berjalan secara normal. Maka dari itu, pastikan Anda memahami cara memilih air radiator secara tepat sehingga mampu bekerja dengan baik untuk kendaraan Anda. 

5. Masalah Pada Thermostat

Thermostat merupakan komponen yang sangat penting dalam menjaga kestabilan suhu mesin mobil. Lalu apa yang terjadi jika thermostat mengalami kerusakan? Otomatis aliran air radiator mobil mengalami masalah dan Anda harus menggantinya dengan yang baru.

Oleh karena itu, Anda perlu memastikan bahwa thermostat tidak mengalami kerusakan. Sehingga, air radiator juga tidak ikut berpengaruh.

Baca juga: Air Aki untuk Radiator Mobil, Amankah?

Bagaimana Cara Mengecek Sirkulasi Air Radiator?

Untuk mempertahankan performa mesin mobil dalam waktu lama, Anda perlu melakukan pengecekan secara rutin pada sirkulasi air coolant. Radiator berperan dalam melepaskan panas di mesin, sehingga temperatur selalu terjaga. Berikut 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengecek aliran air radiator, yaitu:

A. Mengecek Lewat Indikator Mobil

Cara pertama untuk mengecek sirkulasi air coolant yaitu lewat indikator mobil. Langkah ini merupakan cara yang sangat mudah karena Anda hanya perlu melihat indikator mobil. Ketika jarumnya berada di tengah, menandakan suhu mesin normal.

Kemudian ketika kapasitas air radiator berkurang, jarum indikator menuju warna merah. Kondisi tersebut menandakan bahwa Anda harus melakukan pengecekan sebelum mengalami kerusakan. 

B. Mengecek Sirkulasi Air Radiator Pada Tabung Penyimpanan

Berikutnya, Anda dapat mengecek sirkulasi air coolant secara langsung pada tabung penyimpanan. Cara yang kedua ini memungkinkan Anda untuk memperoleh informasi atau hasil yang lebih akurat.

Pastikan apakah kapasitas air radiator masih banyak, berkurang, atau bahkan habis. Cara ini juga perlu Anda lakukan setidaknya seminggu sekali, terutama ketika mobil tersebut Anda gunakan sebagai kendaraan sehari-hari.

C. Periksa Mesin Mobil Ketika Menyala

Cara yang ketiga yaitu bisa dengan melakukan pengecekan pada kondisi mesin ketika mobil menyala. Sebab, sirkulasi air coolant yang normal bisa Anda cek dengan cara membuka tutup radiator serta menyalakan mesin. 

Ketika mobil tidak menyala atau mesin masih dingin, air radiator tak akan mengalir (berada dalam kondisi diam). Sementara itu, pada saat mesin mobil menyala maka perlahan suhu akan meningkat lalu terlihat air radiator bergerak menuju mesin.

Pada kondisi ini juga, termostat yang awalnya tertutup kemudian akan terbuka. Lalu air bertemperatur tinggi pun mengalir menuju radiator. Selanjutnya, cairan dingin radiator pun akan masuk ke mesin.

Sudah Tahu Penyebab Sirkulasi Air Radiator Rusak?

Ada banyak penyebab sirkulasi air radiator bermasalah. Sehingga, pastikan Anda memilih air radiator berkualitas agar kendaraan terawat dengan baik. Jika Anda masih belum tahu cara menemukan produk air radiator yang tepat, cobalah untuk membaca tips memilih air radiator.

Dengan memilih air radiator yang tepat, performa mesin tetap terjaga dan kendaraan Anda terhindar dari berbagai masalah. Jadi, Anda tidak perlu khawatir meski setiap hari menggunakan kendaraan tersebut untuk menempuh perjalanan jauh. 

FAQ

Bagaimana cara kerja air radiator?

Ketika bekerja, air coolant akan mengalir melalui selang radiator mesin. Kemudian air pendingin tersebut juga akan menyerap panas berlebih dan kembali lagi menuju radiator. Selanjutnya, kipas atau sirip radiator mobil melepaskan panas menuju ke udara.

Apa fungsi air radiator?

Sistem pendingin pada kendaraan memanfaatkan air radiator. Adapun fungsi air pendingin tersebut yaitu menjaga suhu mesin sehingga tidak sampai menyebabkan mesin terkena overheat. Air coolant mengalir menuju semua sistem pendingin pada area mesin dan terus bergerak selama mesin dalam kondisi menyala.

Apa yang menyebabkan air radiator cepat habis?

Salah satu kondisi yang mengakibatkan berkurang air radiator yaitu karena tekanan tutup radiator sudah melemah. Umumnya, permasalahan seperti ini terjadi karena kerusakan di bagian karet penutup radiator. Kondisi tersebut mengakibatkan air radiator cepat habis dari biasanya.

Apa ciri-ciri water pump bermasalah?

  • Mesin mengalami overheat.
  • Sirkulasi air radiator yang terganggu.
  • Terdapat rembesan air pada bodi water pump.
  • Water pump mendengung.
  • Puli water pump mengalami kerusakan.

Apa yang terjadi jika air radiator kosong?

Tanpa adanya air radiator, maka mesin berpotensi mengalami overheat. Selain itu, proses pembakaran akan berubah lebih cepat dibandingkan biasanya. Akibatnya, kendaraan Anda mengalami knocking pada mesin dan akan terdengar suara dengung kasar yang terjadi karena pembakaran mesin tidak sempurna.