Pengertian Breakdown Maintenance Pada Mesin Industri
Beranda > Blog > Pengertian Breakdown Maintenance Pada Mesin Industri

Pengertian Breakdown Maintenance Pada Mesin Industri

Tips / 27 June 2023

pengertian breakdown maintenance

pengertian breakdown maintenance

Dalam dunia manufaktur, mesin dan peralatan industri seringkali mengalami gangguan atau kerusakan yang tidak terduga, yang dapat menghentikan proses produksi secara mendadak. Dalam situasi ini, breakdown maintenance menjadi solusi yang efektif untuk memperbaiki dan mengembalikan mesin ke kondisi operasional dengan segera.

Metode ini melibatkan intervensi perbaikan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan, dengan fokus utama pada pemulihan operasi secepat mungkin.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian breakdown maintenance, tujuannya, serta manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya dalam mesin industri.

 

Definisi Breakdown Maintenance

Breakdown maintenance, yang juga dikenal sebagai perawatan pemadaman, adalah metode perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kegagalan pada mesin industri.

Metode ini berfokus pada perbaikan cepat dan pemulihan operasional mesin yang mengalami gangguan, dengan tujuan untuk meminimalkan waktu henti produksi dan kerugian yang ditimbulkan akibat kegagalan tersebut.

Dalam breakdown maintenance, tindakan perbaikan dilakukan secara reaktif, yaitu setelah terjadinya breakdown atau kerusakan yang menghentikan operasi normal mesin. Tujuan utamanya adalah mengembalikan mesin ke kondisi operasional dengan cepat sehingga produksi dapat dilanjutkan.

Meskipun breakdown maintenance seringkali dianggap sebagai tindakan perbaikan darurat, namun metode ini tetap menjadi bagian penting dalam strategi perawatan industri karena dapat membantu mengurangi waktu henti produksi yang tidak diinginkan dan meminimalkan dampak negatif pada operasional perusahaan.

 

Jenis-Jenis Breakdown Maintenance

Berikut beberapa jenis breakdown maintenance yang juga sebaiknya Anda ketahui.

A. Planned Breakdown Maintenance:

Planned Breakdown Maintenance, juga dikenal sebagai perawatan kerusakan terencana, yaitu jenis breakdown maintenance yang dilakukan secara terjadwal dan direncanakan sebelumnya. Tindakan perawatan ini dilakukan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, di mana mesin atau peralatan dihentikan secara sengaja untuk melakukan pemeriksaan, perawatan, atau penggantian komponen yang diperlukan.

Tujuan utama dari Planned Breakdown Maintenance adalah mencegah kegagalan atau kerusakan tak terduga dengan melakukan tindakan perawatan yang sistematis. Dengan pendekatan ini, perawatan dapat dilakukan secara teratur dan mengurangi kemungkinan terjadinya breakdown yang tidak diinginkan, sehingga dapat meningkatkan umur mesin dan efisiensi operasional.

B. Unplanned Breakdown Maintenance

Unplanned Breakdown Maintenance, atau dikenal juga sebagai perawatan pemadaman tak terencana, adalah jenis breakdown maintenance yang dilakukan sebagai respons terhadap kerusakan atau kegagalan yang tidak terduga pada mesin atau peralatan industri.

Tindakan perbaikan ini dilakukan setelah terjadinya breakdown, dan umumnya bersifat mendesak untuk memulihkan operasional secepat mungkin. Unplanned Breakdown Maintenance biasanya terjadi ketika kerusakan tidak dapat diprediksi atau dihindari, dan dapat menyebabkan gangguan dalam produksi.

Tindakan perbaikan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, dan tujuannya adalah untuk memperbaiki kerusakan dengan cepat agar mesin dapat beroperasi kembali. Meskipun unplanned, upaya dapat dilakukan untuk menganalisis penyebab kerusakan dan mengambil langkah-langkah pencegahan di masa mendatang.

Baca juga: Tujuan dan Manfaat Pelatihan Pelumas

Fungsi breakdown maintenance

Breakdown maintenance memiliki beberapa fungsi penting dalam perawatan mesin industri, antara lain:

1. Memperbaiki Kerusakan Secara Cepat

Fungsi utama breakdown maintenance adalah memperbaiki kerusakan pada mesin atau peralatan industri dengan cepat. Ketika terjadi breakdown, tindakan perbaikan yang segera dilakukan dapat membantu mengembalikan mesin ke kondisi operasional dengan cepat, sehingga produksi dapat dilanjutkan. Hal ini membantu mengurangi waktu henti produksi yang tidak diinginkan dan mencegah kerugian yang lebih besar.

2. Meningkatkan Ketersediaan Mesin

Dengan melakukan perbaikan yang cepat setelah terjadinya breakdown, breakdown maintenance membantu meningkatkan ketersediaan mesin. Mesin yang mengalami gangguan atau kerusakan dapat segera diperbaiki dan dikembalikan ke kondisi operasional, sehingga mesin dapat digunakan kembali untuk produksi. Hal ini membantu menjaga kelancaran operasional dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

3. Mengurangi Dampak Kerusakan

Breakdown maintenance juga berfungsi untuk mengurangi dampak kerusakan pada mesin atau peralatan industri. Dengan melakukan perbaikan secepat mungkin setelah terjadinya breakdown, kerusakan dapat dihentikan atau dikendalikan agar tidak berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah. Hal ini membantu mengurangi biaya perbaikan yang lebih besar dan memperpanjang umur mesin.

4. Identifikasi Penyebab Kerusakan

Selain memperbaiki kerusakan, breakdown maintenance juga berfungsi untuk mengidentifikasi penyebab kerusakan. Melalui analisis penyebab breakdown, perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan mesin. Hal ini membantu dalam pengembangan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik untuk menghindari kerusakan serupa di masa depan.

5. Meningkatkan Efisiensi Perawatan

Dengan mengimplementasikan breakdown maintenance, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam perawatan mesin. Perawatan dapat dilakukan secara tepat waktu dan berdasarkan kebutuhan yang mendesak, sehingga meminimalkan waktu dan sumber daya yang diperlukan. Hal ini membantu perusahaan dalam mengelola anggaran perawatan dengan lebih efektif.

 

Komponen yang Perlu Melalui Breakdown Maintenance Pada Mesin Industri

A. Mesin Utama

Mesin utama merupakan komponen inti dalam proses produksi. Mesin-mesin ini seringkali memiliki komponen-komponen yang kompleks dan beragam, seperti gearbox, motor, pompa, dan lain sebagainya. Komponen-komponen ini harus secara rutin diperiksa, dipelihara, dan diperbaiki jika terjadi kerusakan agar mesin dapat beroperasi dengan baik.

B. Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan merupakan komponen penting dalam mesin industri. Ini mencakup panel listrik, kabel, konektor, relay, dan sebagainya. Komponen-komponen ini perlu diperiksa secara teratur untuk memastikan tidak ada korsleting, keausan, atau masalah lainnya yang dapat menyebabkan gangguan operasional.

C. Sistem Pendingin

Mesin industri seringkali menggunakan sistem pendingin untuk menjaga suhu operasional yang optimal. Komponen seperti chiller, radiator, kipas, dan pipa-pipa pendingin perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan kinerjanya tetap efisien dan mencegah terjadinya overheating.

D. Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan sangat penting untuk menjaga komponen-komponen bergerak agar tetap terlumasi dengan baik. Bagian-bagian seperti pompa pelumas, filter, pipa pelumas, dan unit reservoir perlu diperiksa dan dipelihara untuk memastikan pelumasan yang optimal dan mencegah keausan berlebihan.

E. Sistem Pneumatik dan Hidrolik

Mesin industri sering menggunakan sistem pneumatik dan hidrolik untuk menggerakkan komponen dan menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Komponen-komponen seperti silinder, katup, regulator, dan pipa-pipa perlu diperiksa dan diperbaiki jika terjadi kebocoran, keausan, atau masalah lain yang dapat mengganggu operasional sistem tersebut.

F. Komponen Penggerak

Komponen penggerak seperti rantai, sabuk, roda gigi, dan kopling perlu diperiksa dan dipelihara secara teratur untuk memastikan tidak ada keausan berlebihan atau kegagalan yang dapat menghentikan operasional mesin.

 

Cara Melakukan Breakdown Maintenance

Berikut adalah cara melaksanakan breakdown maintenance dalam mesin industri:

1. Menerima Laporan Kerusakan

Pertama-tama, tim perawatan atau operator mesin harus menerima laporan mengenai kerusakan atau breakdown yang terjadi. Laporan ini bisa berasal dari sistem pemantauan otomatis, pemberitahuan operator, atau pengamatan langsung.

2. Evaluasi dan Identifikasi Masalah

Setelah menerima laporan, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan identifikasi masalah. Tim perawatan harus memeriksa secara seksama mesin atau komponen yang mengalami breakdown untuk mengetahui penyebab kerusakan dan dampaknya terhadap operasional mesin.

3. Penyusunan Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil evaluasi, tim perawatan perlu menyusun rencana perbaikan yang rinci. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan, sumber daya yang diperlukan, dan estimasi waktu yang diperlukan untuk memulihkan operasional mesin.

4. Perolehan dan Persiapan Sumber Daya

Setelah rencana perbaikan disusun, tim perawatan harus memperoleh semua sumber daya yang diperlukan, seperti suku cadang, peralatan khusus, dan tenaga kerja. Persiapan ini penting agar perbaikan dapat dilakukan secara efisien dan tanpa penundaan yang tidak perlu.

5. Perbaikan dan Penggantian Komponen

Setelah sumber daya tersedia, tim perawatan dapat memulai proses perbaikan dan penggantian komponen yang rusak. Mereka harus mengikuti langkah-langkah yang telah direncanakan dengan cermat dan menggunakan alat serta prosedur yang sesuai.

6. Uji Coba dan Verifikasi

Setelah perbaikan selesai, mesin atau komponen yang diperbaiki perlu diuji coba untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik. Verifikasi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kerusakan telah diperbaiki dan mesin siap untuk digunakan kembali.

7. Monitoring dan Pemeliharaan Lanjutan

Setelah mesin kembali beroperasi, monitoring dan pemeliharaan lanjutan harus dilakukan. Tim perawatan perlu memantau kinerja mesin secara berkala untuk memastikan tidak ada masalah baru yang muncul atau tanda-tanda kegagalan yang terdeteksi.

8. Analisis Penyebab dan Tindakan Pencegahan

Setelah breakdown maintenance selesai, penting untuk melakukan analisis penyebab kerusakan dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. Hal ini dapat melibatkan peningkatan prosedur perawatan, pelatihan operator, atau perubahan desain komponen.

 

Sudah Siap Melakukan Breakdown Maintenance?

Dalam industri, kegagalan atau kerusakan pada mesin dapat menyebabkan gangguan serius dalam operasional dan produksi. Oleh karena itu, breakdown maintenance menjadi metode yang penting dalam menjaga kinerja mesin industri.

Breakdown maintenance melibatkan tindakan perbaikan yang cepat setelah terjadinya kerusakan, dengan fokus pada pemulihan operasional secepat mungkin. Dengan melakukan breakdown maintenance, perusahaan dapat memperbaiki mesin dengan efisien, mengurangi waktu henti produksi, dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan penggunaan oli terbaik untuk mesin industri, salah satunya yaitu menggunakan oli industri Shell.

Sebagai distributor oli mesin industri shell resmi di Indonesia, Sefas Group bisa membantu Anda dalam hal ini. Sefas memberikan berbagai pilihan layanan seputar aplikasi dan manajemen produk pelumas, diperlengkapi dengan tim teknikal yang berpengalaman dan handal yang siap membantu para pelanggan.

Layanan yang diberikan juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Anda bisa menghubungi kontak Sefas untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

 

FAQ

Apa itu breakdown maintenance?

Breakdown maintenance adalah pendekatan dalam pemeliharaan mesin industri yang dilakukan setelah terjadinya kegagalan atau kerusakan pada mesin tersebut. Tujuannya adalah memperbaiki atau memulihkan mesin agar dapat beroperasi kembali secepat mungkin setelah terjadi breakdown.

 

Bagaimana breakdown maintenance berbeda dari perawatan preventif?

Breakdown maintenance berbeda dari perawatan preventif dalam hal pendekatan yang digunakan. Breakdown maintenance dilakukan setelah terjadinya breakdown, sedangkan perawatan preventif dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan untuk mencegah breakdown tersebut.

 

Apa yang menyebabkan breakdown pada mesin industri?

Breakdown pada mesin industri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keausan, kerusakan komponen, kegagalan sistem, kegagalan kelistrikan, kesalahan operasional, dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini dapat mengganggu kinerja mesin dan menyebabkan terjadinya breakdown.

 

Apa konsekuensi dari breakdown pada mesin industri?

Konsekuensi dari breakdown pada mesin industri dapat mencakup waktu henti produksi yang tidak terencana, penurunan produktivitas, peningkatan biaya perbaikan darurat, hilangnya pelanggan atau kesempatan bisnis, dan kerugian finansial secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi breakdown dengan cepat dan efektif.

 

Kapan sebaiknya breakdown maintenance dilakukan?

Breakdown maintenance sebaiknya dilakukan segera setelah terjadinya breakdown. Perbaikan atau perawatan yang diperlukan harus dilakukan dengan cepat dan efisien untuk mengurangi waktu henti produksi dan mengembalikan mesin ke kondisi yang berfungsi dengan baik.

 

Apakah breakdown maintenance dapat dicegah?

Meskipun breakdown maintenance terjadi setelah terjadinya breakdown, tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya breakdown secara keseluruhan. Perawatan preventif yang tepat, pemantauan kondisi mesin secara teratur, dan tindakan perbaikan dini dapat membantu mencegah breakdown yang serius.