Tips / 30 August 2023
kode oli mesin dieselKode oli mesin diesel SAE (Society of Automotive Engineers) dan API (American Petroleum Institute) adalah informasi penting yang tertera pada kemasan oli dan seringkali menjadi misteri bagi banyak pemilik kendaraan bermesin diesel.
Namun, memahami arti dari kode-kode tersebut dapat memberikan wawasan yang berharga dalam memilih oli yang sesuai dan menjaga kinerja mesin diesel dengan optimal.
Pada artikel ini kita akan membahas makna dari kode oli SAE dan API, serta cara memilih oli mesin diesel terbaik.
Pada dasarnya, SAE oli adalah akronim dari Society of Automotive Engineers. Ini merupakan klasifikasi viskositas atau kekentalan oli yang penggunaannya untuk kendaraan dan mesin industri diesel. Dengan beberapa kode kekentalan oli yang biasanya berhubungan kemampuan oli berfungsi atau mengalir pada suhu tertentu.
Berbeda dengan API oli yang merupakan akronim dari American Petroleum Institute. Di mana penggunaannya lebih luas karena bisa Anda pakai untuk mesin bensin dan diesel. Terdapat 2 klasifikasi yang bisa Anda bedakan dengan kode hurufnya, yaitu “S” (Spark) untuk mesin bensin dan “C” (Compression) untuk mesin diesel.
Seperti yang Anda pelajari sebelumnya, SAE merupakan oli mesin diesel terbaik yang terbagi atas beberapa kode. Setiap kode memiliki arti masing-masing yang terbagi atas dua angka yang terpisah oleh huruf W. Berikut penjelasannya:
Sebelum mempelajari arti dari kode oli mesin ini, Anda perlu mempelajari beberapa penjelasan dasar, seperti:
Huruf W dalam kode SAE oli adalah akronim dari Winter yang Menyatakan bahwa oli tersebut sudah ditambahkan additive antifreeze dan nilai/angka yang tertera sebelum huruf W merupakan nilai dari viskositas oli tersebut pada suhu terendah nya (tergantung nilai standart dari pour point oli yang terdapat dalam TDS)
Sedangkan untuk angka setelah huruf W pada kode kekentalan oli menandakan suhu maksimum yang dapat oli atasi. Selain suhu dari lingkungan, sebenarnya suhu ini juga berhubungan dengan suhu maksimal yang dihasilkan dari power mesin.
Dalam klasifikasi oli SAE, ada beberapa kode yang bisa Anda gunakan, yakni:
SAE 5W-30: Kode pertama ini merupakan oli yang memiliki kategori viskositas dengan nilai 5 pada suhu terendahnya, suhu terendah yang dimaksud adalah nilai batas pour point pada data sheet setiap oli, kemudian angka selanjutnya adalah kategori viskositas dengan nilai 30 pada suhu tertinggi nya, biasanya mengacu pada suhu tertinggi temperatur kerja component tersebut. Nilai-nilai viskositas ini akan berubah seiring di gunakan nya Oli
SAE 10W-30: Kode pertama ini merupakan oli yang memiliki kategori viskositas dengan nilai 10 pada suhu terendahnya, suhu terendah yang dimaksud adalah nilai batas pour point pada data sheet setiap oli, kemudian angka selanjutnya adalah kategori viskositas dengan nilai 30 pada suhu tertinggi nya, biasanya mengacu pada suhu tertinggi temperatur kerja component tersebut. Nilai-nilai viskositas ini akan berubah seiring di gunakan nya Oli
SAE 10W-40: Kode pertama ini merupakan oli yang memiliki kategori viskositas dengan nilai 10 pada suhu terendahnya, suhu terendah yang dimaksud adalah nilai batas pour point pada data sheet setiap oli, kemudian angka selanjutnya adalah kategori viskositas dengan nilai 40 pada suhu tertinggi nya, biasanya mengacu pada suhu tertinggi temperatur kerja component tersebut. Nilai-nilai viskositas ini akan berubah seiring di gunakan nya Oli
SAE 15W-40: Kode pertama ini merupakan oli yang memiliki kategori viskositas dengan nilai 15 pada suhu terendahnya, suhu terendah yang dimaksud adalah nilai batas pour point pada data sheet setiap oli, kemudian angka selanjutnya adalah kategori viskositas dengan nilai 40 pada suhu tertinggi nya, biasanya mengacu pada suhu tertinggi temperatur kerja component tersebut. Nilai-nilai viskositas ini akan berubah seiring di gunakan nya Oli
SAE 20W-50: Kode pertama ini merupakan oli yang memiliki kategori viskositas dengan nilai 20 pada suhu terendahnya, suhu terendah yang dimaksud adalah nilai batas pour point pada data sheet setiap oli, kemudian angka selanjutnya adalah kategori viskositas dengan nilai 50 pada suhu tertinggi nya, biasanya mengacu pada suhu tertinggi temperatur kerja component tersebut. Nilai-nilai viskositas ini akan berubah seiring di gunakan nya Oli
Seperti yang Anda tahu, oli API hanya efisien untuk pelumasan pada mesin kendaraan bensin dan juga diesel. Pemberian kode juga bermanfaat untuk pembeda satu jenis penggunaan oli dan lainnya. Berikut penjabarannya:
Agar dapat lebih memahami kode oli, ada beberapa susunan kode yang perlu Anda pahami, yakni:
Huruf pertama menandakan klasifikasi oli untuk mesin bensin dengan tanda “S” atau untuk mesin diesel dengan tanda “C”. Selain itu Anda juga akan menjumpai kode “G” yang berguna untuk pelumasan transmisi manual (set gear) atau poros roda.
Pada huruf selanjutnya merupakan gambaran dari kualitas dari oli yang akan Anda beli. Biasanya mengacu pada urutan alfabet, dimana kualitas N lebih baik daripada kualitas huruf sebelumnya, baik A hingga M.
Dalam klasifikasi oli API, ada beberapa kode yang perlu Anda ketahui, yakni:
API SN: Spesifikasi kualitas untuk minyak pelumas mesin bensin generasi terbaru. Oli ini memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap ketahanan terhadap suhu tinggi, oksidasi, dan pelindung terhadap endapan.
API CE: Jenis oli pertama pada standar oli API yang cocok untuk kendaraan berbahan bakar diesel 4T klasik atau keluaran lama.
API CF-2: Secara kualitas, oli mesin diesel ini merupakan kembangan untuk oli mesin lama. Biasanya, API CF-2 dikhususkan untuk kendaraan dengan tenaga Diesel
API CK-4: Kode oli mesin ini sudah mendukung teknologi injeksi langsung yang lebih mutakhir dari kode sebelumnya. Oli ini juga punya performa yang lebih baik dalam menangani beban kerja berat pada mesin diesel modern.
API GL-4: Untuk kode seperti ini biasanya digunakan pada pelumas transmisi yang memerlukan approval dari oem khusu GL-4 biasanya di tujukan pada medium truck
API GL-5: Sedangkan untuk kode seperti ini biasanya digunakan untuk aplikasi gear oil yang memerlukan specific approval GL-5 biasanya pada component differential dan final drive
Setelah mempelajari kode oli mesin diesel SAE dan API, kini Anda bisa mempelajari cara memilih produk oli diesel yang tepat. Berikut caranya:
Kenali spesifikasi dan rekomendasi pabrikan dengan memeriksa manual pengguna kendaraan. Rekomendasi pabrikan biasanya memberikan saran produk oli spesifik terkait viskositas dan standar API yang cocok untuk mesin.
Pilih oli dengan klasifikasi SAE yang sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan Anda sekarang ini.
Pastikan oli yang Anda pilih memenuhi atau melebihi standar API yang direkomendasikan oleh pabrik produksi.
Oli diesel yang Anda pilih harus sesuai dengan jenis mesin, pertimbangkan juga kondisi dan penggunaan dari kendaraan tersebut.
Pilih oli dari brand yang terpercaya dan kredibel, oli harus terbukti memberikan perlindungan yang baik untuk mesin.
Beberapa kode oli mesin memiliki formula khusus untuk memberikan perlindungan lebih baik terhadap keausan, oksidasi, dan deposit pada mesin. Jadi, perhatikan tiap formulanya.
Pembaruan spesifikasi dan standar kualitas produk juga penting untuk Anda perhatikan.
Nah, jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara memilih oli mesin diesel beserta jenis-jenisnya untuk kendaraan logistik, baca artikel selanjutnya!
Apa kode oli mesin diesel?
Mesin diesel menggunakan oli SAE berapa?
Kenapa oli mesin diesel lebih kental?
Apa yang akan terjadi jika salah memilih oli?