Beranda > Blog > 7 Jenis Oli Mobil Logistik & Fungsinya, Pilih yang Mana?

7 Jenis Oli Mobil Logistik & Fungsinya, Pilih yang Mana?

Tips / 11 June 2023

Jenis Oli untuk Kendaraan Logistik Beserta Fungsinya

Jenis Oli untuk Kendaraan Logistik Beserta Fungsinya

Oli menjadi salah satu komponen yang sangat penting untuk kendaraan. Adapun fungsi utamanya adalah menjadi pelumas mesin agar tidak mudah rusak. Berbicara tentang oli, tahukah Anda terkait jenis oli untuk kendaraan logistik? Apakah sama dengan kendaraan pada umumnya?

Jenis-jenis oli mobil biasa dan kendaraan logistik sebenarnya hampir sama. Hanya saja, memilih mereknya membutuhkan perhatian khusus agar mobil tetap dalam kondisi maksimal. Ingin tahu jenis-jenis beserta fungsinya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

7 Jenis Oli untuk Kendaraan Beserta Fungsinya

Perawatan untuk kendaraan tidak hanya sebatas memastikan komponen-komponennya masih berfungsi dengan baik. Namun, Anda juga harus melakukan pengecekan terhadap kondisi olinya. Jika kualitas oli tetap bagus, maka performa kendaraan pun bisa stabil. Berikut 7 jenis oli untuk kendaraan logistik:

1. Oli Transmisi

Oli transmisi berada pada sistem transmisi yang berfungsi untuk mempermudah dan melancarkan proses pergantian gigi terjadi. Penggunaan oli transmisi antara mobil manual dan matic tidaklah sama. Pada mobil manual bahan alami yang digunakan berada di kekentalan di atas SAE 40.

Sementara itu, untuk mobil matic menggunakan ATF atau Automatic Transmission Fluid. Ketika pemakaian pada kendaraan atau mobil manual, oli akan bekerja sebagai pelumas gear dan bearing. Sedangkan untuk mobil transmisi matic atau otomatis, kinerja oli terjadi di bagian clutch serta torque.

Pergantian jenis transmisi untuk mobil manual disarankan ketika jarak tempuh sudah mencapai 10.000 km. Akan tetapi, pada mobil matic pergantian oli dapat Anda lakukan ketika jarak tempuh sudah mencapai 20.000 km.

2. Oli Mesin

Seperti namanya, oli mesin memiliki fungsi utama sebagai pelumas mesin kendaraan. Tanpa adanya pelumas ini, mesin kendaraan tidak akan bekerja dengan baik. Selain itu, oli tersebut juga berfungsi untuk memperkecil risiko gesekan yang terjadi ketika kendaraan melaju dan mendinginkan mesin jika terlalu panas.

Jenis-jenis oli mesin ada beberapa, yakni:

  • Oli sintetis: Ini merupakan oli yang terbuat dari bahan buatan dan memiliki karakter yang dapat Anda atur sesuai dengan keinginan. Ada harga ada kualitas, oli sintetis memiliki harga yang lebih mahal daripada jenis lainnya. Mobil yang paling banyak menggunakannya yaitu mobil jenis sport.
  • Oli mineral: Oli yang terbuat dari bahan-bahan dari perut bumi. Harganya sangat terjangkau, sehingga banyak dari kendaraan berat yang menggunakan oli ini. Meski murah, oli mineral bisa membantu kinerja mesin-mesin berat seperti diesel.
  • Oli semi sintetis: Ini merupakan oli yang terbuat dari bahan alami dan dicampur dengan bahan lain, seperti additive serta viscosity index. Jenis yang satu ini sangat cocok untuk mesin-mesin yang memiliki kinerja sedang, seperti mobil penumpang.

Baca juga: Perbedaan Oli dan Grease (Gemuk), dari Bahan hingga Fungsi

3. Oli Power Steering

Ketika kendaraan yang Anda kemudikan terasa lebih keras atau sulit saat bergerak, itu tandanya oli power steering perlu diganti. Secara garis besar, oli power steering merupakan jenis oli yang wajib digunakan untuk kendaraan yang memakai sistem hidrolik.

Tujuannya agar kinerja transmisi bisa berjalan dengan baik dan mesin mobil bisa lebih bertenaga. Agar mengetahui oli power steering masih baik, Anda dapat cek warnanya. Jika warnanya masih orange atau sedikit berwarna merah muda, maka kondisi tersebut masih normal.

Namun, apabila warnanya berubah menjadi hitam atau cokelat, itu menandakan kondisinya sudah buruk dan tidak layak pakai. Jika sudah seperti ini, silakan bawa ke bengkel karena kemungkinan sudah terjadi kontaminasi.

4. Oli Gardan

Oli gardan berfungsi untuk menghubungkan transmisi ke sistem gardan agar lancar. Ciri-ciri oli gardan bermasalah bisa Anda ketahui melalui mesin kendaraan. Apabila terdengar suara dengungan ketika mobil berjalan, itu artinya oli gardan berkurang atau berubah menjadi lebih encer.

Tentu saja, masalah tersebut tidak bisa Anda biarkan dan harus segera diatasi. Agar kualitas oli gardan tetap terjaga, Anda dapat mengganti oli setiap mobil sudah mencapai 10.000 kilometer atau bersamaan dengan pergantian oli pada transmisi.

5. Oli Rem

Oli rem sering juga disebut sebagai minyak rem. Fungsi elemen ini adalah memberikan tenaga tekan pada pedal ke komponen kaliper rem. Sehingga, ketika kendaraan melaju kencang bisa langsung berkurang kecepatannya bahkan berhenti. Oli rem sendiri terbuat dari bahan sintetis dengan tingkat kekentalan yang rendah.

Pergantian oli rem bisa Anda lakukan ketika warna atau konsistensinya sudah berubah. Hindari membuka dan menutup tangki oli terlalu sering karena kegiatan tersebut dapat membuat kotoran lebih mudah masuk dan mengontaminasi. Selain itu, oli ini juga harus Anda ganti ketika kendaraan sudah menempuh 30.000 km.

6. Oli Transfer

Pernahkah Anda mendengar kata oli transfer? Jenis oli transfer biasanya dipakai untuk mobil dengan sistem penggerak all-wheel drive (AWD). Serta biasa untuk four wheel drive (4WD). Fungsinya sendiri sebagai pelindung bagian chain dan bearing.

Tanpa adanya oli transfer, gigi kendaraan akan sulit untuk bergerak dan berputar. Hasilnya kendaraan terasa lebih berat ketika dijalankan. Pergantian oli transfer lebih baik Anda lakukan setiap kendaraan menempuh 40.000 km. Namun, Anda juga harus memantau kondisinya secara berkala.

7. Oli Sintetis

Oli sintetis berasal dari bahan PAO atau Polyalphaolefin. Ini merupakan bahan hidrokarbon buatan. Bahan ini memiliki kelebihan struktur yang mirip dengan oli mineral, bagus digunakan untuk kendaraan.

Struktur PAO yang ada di dalam oli sintetis lebih terkendali, sehingga memiliki nilai volatilitas yang lebih rendah. Hasilnya, pemakaian oli sintetis bisa membuat emisi knalpot lebih sedikit atau berkurang dan titik nyala meningkat. Contoh oli sinensis adalah TMO OW-20 SN Full Synthetic.

TMO adalah oli sintetis yang merupakan hasil rancangan dari Toyota. Oli ini dibuat sesuai dengan standar mesin mobil Toyota dan kendaraan yang cocok dengannya adalah berbahan bakar bensin.

Cara Memilih Oli yang Tepat untuk Truk Logistik

Setelah mengetahui 7 jenis oli untuk kendaraan, Anda bisa lebih mudah untuk melakukan pengecekan terkait kondisi kendaraan. Nah, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mempelajari bagaimana cara memilih oli truk untuk bisnis logistik. Yuk, simak artikelnya!

FAQ

1. Apa saja jenis oli?

Setidaknya ada 7 jenis oli untuk kendaraan mobil, yakni oli transmisi, oli mesin, oli power steering, oli garden, oli rem, oli transfer, dan oli sintetis.

 

2. Jenis oli ada berapa?

Secara umum ada 7 untuk mobil dan 4 untuk motor.

 

3. Apa saja jenis oli mesin mobil?

Oli mineral, oli semi-sintetik, oli sintetik. Ketiga oli tadi memiliki kualitas terbaik untuk menunjang performa mesin kendaraan.

 

4.  Apa itu 10W pada oli?

Huruf W pada kode SAE berarti winter. Jadi, angka yang berada di depan huruf W bermakna sebagai tingkat kekentalan oli ketika suhu dingin. Sedangkan angka di belakang huruf W bermakna kekentalan oli ketika mesin bekerja atau saat berada di kondisi panas.